Jumat 20 Jan 2023 10:43 WIB

LRT Beroperasi Juli 2023, DPR Harap Bisa Urai Kemacetan di Jabodetabek

Ada 18 stasiun yang akan dilewati LRT Jabodebek.

Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi dalam sosialisasi yang mengangkat tema Kereta Cepat untuk Indonesia Maju di Cilodong, Kota Depok. Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu 18 Januari 2023 itu diikuti 150 peserta warga Kelurahan Sukamaju.
Foto: Dok Republika
Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi dalam sosialisasi yang mengangkat tema Kereta Cepat untuk Indonesia Maju di Cilodong, Kota Depok. Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu 18 Januari 2023 itu diikuti 150 peserta warga Kelurahan Sukamaju.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan beroperasi Juli 2023 mendatang. Kehadirannya diharapkan dapat melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. Saat ini, KAI bersama para pihak tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT. Baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan perizinan yang diperlukan. 

"Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertransportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet," terang Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi, dalam keterangannya, Jumat 20 Januari 2023. 

Hal itu disampaikan Intan dalam sosialisasi yang mengangkat tema 'Kereta Cepat untuk Indonesia Maju' di Cilodong, Kota Depok. Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu 18 Januari 2023 itu diikuti 150 peserta warga Kelurahan Sukamaju.

Diungkapkan, salah satu moda transportasi paling modern itu akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC), yaitu pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.

Serta Grade of Automation level 3, tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant.

KAI berencana mengoperasikan hingga 27 trainset LRT Jabodebek per hari, dimana dalam 1 trainset terdiri dari 6 unit kereta. Dengan demikian akan terdapat 560 perjalanan LRT Jabodebek yang akan melayani 114.000 pelanggan per hari. 

"Jika kondisi padat, LRT Jabodebek dapat menampung penumpang lebih dari seribu pelanggan," jelas Intan Fauzi merujuk data KAI.

Anggota Fraksi PAN itu menambahkan, ada 18 stasiun yang akan dilewati LRT Jabodebek. Yakni Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. 

 

Dalam sosialisasi tersebut, Intan Fauzi mengatakan bahwa KAI selain memiliki bisnis angkutan penumpang juga memiliki bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera. Angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap pasca pandemi. 

Dari data KAI, tercatat angkutan barang di tahun 2022 sampai dengan November telah mencapai 52,6 juta ton. Jumlah tersebut naik 14,1% dibanding periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 46,1 juta ton. KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. 

"Angkutan barang yang menggunakan kereta api memang memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional," jelas Intan. 

Ditekankan pula bahwa KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, volume sebesar 105 juta ton akan KAI angkut di tahun 2027. Saat ini, KAI tengah menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.

Inovasi lainnya, KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Adapun di bidang teknologi informasi, KAI akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime. KAI pada prinsipnya siap berkontribusi maksimal dalam mendistribusikan logistik nasional dengan selamat, lancar, dan efisien. 

"KAI juga mendukung program pemerintah yang akan memberlakukan Zero ODOL (over dimension over load) di awal 2023. Kebijakan ini tentu akan berdampak positif terhadap keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan," demikian Intan Fauzi, Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VI, Depok dan Kota Bekasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement