REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal IV 2022 tumbuh positif. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, hal tersebut terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 86,3 persen.
"Ini tetap kuat meski lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 88,1 persen," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit. Hal tersebut terlihat dari nilai SBT yang seluruhnya tercatat positif.
Dalam survei tersebut, perlambatan terjadi pada jenis kredit modal kerja dan kredit investasi. "Ini terindikasi dari SBT positif yang sedikit lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, yaitu masing-masing sebesar 60,8 persen dan 63,7 persen," jelas Erwin.
Sementara itu, Erwin menuturkan kredit konsumsi terlihat tumbuh lebih tinggi. Menurutnya, hal tersebut didorong oleh hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit multiguna yang tumbuh melambat.
"Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru terutama terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor konstruksi dengan SBT sebesar 80,5 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan SBT sebesar 74,2 persenn," ungkap Erwin.