Kamis 26 Jan 2023 13:16 WIB

Atlet Rusia Mulai Diberi Kelonggaran oleh IOC, Kemungkinan 'Dilempar' ke Asia

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, atlet Rusia malah dihukum.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet anggar Rusia Sofia Pozdniakova berteriak usai memastikan raihan medali emas pada final anggar peorangan Olimpiade 2020 di Makuhari Messe Convention Centre, Chiba, Jepang, Senin (26/7/2021).
Foto: EPA-EFE/KIYOSHI OTA
Atlet anggar Rusia Sofia Pozdniakova berteriak usai memastikan raihan medali emas pada final anggar peorangan Olimpiade 2020 di Makuhari Messe Convention Centre, Chiba, Jepang, Senin (26/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan atlet Rusia dan Belarusia mungkin dapat berpartisipasi dalam kompetisi olahraga di Asia, sebagai salah satu opsi bagi negara tersebut untuk kembali ke ajang internasional.

IOC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Dewan Olimpiade Asia telah menawarkan kesempatan kepada atlet Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi di Asia. IOC pun menyambut baik dan menghargai tawaran tersebut.

Baca Juga

Adapun para atlet Rusia dan Belarusia tidak bisa bersaing di kompetisi olahraga Eropa karena berbagai pembatasan, larangan, dan tentangan yang disebabkan oleh perang dan invasi Rusia ke Ukraina.

Lebih lanjut, IOC mengatakan sangat ingin memasukkan atlet Rusia dan Belarusia dalam kategori "netral" di Olimpiade Paris 2024, yang berarti berkompetisi di bawah bendera Olimpiade. Namun, masih belum jelas apakah dan bagaimana kemungkinan tersebut dapat terjadi.

Beberapa komite Olimpiade nasional, termasuk Olimpiade Amerika Serikat, telah mendukung kemungkinan kembalinya para atlet tersebut di bawah bendera netral.

IOC mengatakan setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan bahwa "tidak boleh ada atlet yang dilarang bertanding hanya karena paspor mereka".

Jalur untuk kembalinya mereka ke kompetisi pun dinilai harus dieksplorasi lebih lanjut.

"Sebagian besar dalam setiap pertemuan konsultasi (dengan pemangku kepentingan Olimpiade) meminta IOC untuk melanjutkan eksplorasi konsep yang disebutkan di atas melalui konsultasi bilateral, dengan masing-masing Federasi Internasional menjadi otoritas tunggal untuk kompetisi internasionalnya," kata IOC.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari lalu, banyak badan olahraga telah memindahkan acara dan menangguhkan tim atau atlet Rusia, hingga mengakhiri kontrak dan sponsor sebagai bentuk protes terhadap perang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement