Kamis 02 Feb 2023 08:30 WIB

Apakah Isra Miraj adalah Mukjizat?

Perjalanan Isra Miraj dipadang sebagai sebuah mukjizat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Apakah Isra Miraj adalah Mukjizat?. Foto: Ilustrasi Isra Miraj
Foto: MGIT03
Apakah Isra Miraj adalah Mukjizat?. Foto: Ilustrasi Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Umat Islam akan memperingati Isra Miraj pada 18 Februari 2023 mendatang. Dijelaskan, Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Makkah ke Baitul Maqdis, lalu naik ke Sidratul Muntaha, kemudian ke Arsy. Perjalanan ini kemudian dipandang sebagai suatu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebuah pertanyaan mengemuka, apakah Isra Miraj benar-benar suatu mukjizat? Padahal tidak ada satu pun manusia yang melihatnya.

Baca Juga

Mantan Mufti Besar Mesir yang juga anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar Mesir Syekh Ali Jumah menjelaskan, perjalanan Isra Miraj memang tidak disaksikan oleh siapapun.

Karena itu, dia mengatakan, Isra Miraj berada di atas mukjizat. "Isra Miraj   tidak bertujuan untuk menghalangi manusia (menyaksikannya). Karena tujuannya memang bukan itu, melainkan untuk membangun akidah," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Selasa (22/2/2022).

Lantas, keimanan seperti apa yang ingin dibangun melalui Isra Miraj? Syekh Ali Jumah menjelaskan mukjizat beberapa nabi.

Di antaranya mukjizat Nabi Musa alaihissalam yang dapat membelah lautan dan mengubah tongkat yang dilemparnya menjadi ular, dengan disaksikan banyak orang.

Namun, meski di luar nalar manusia, mukjizat tersebut tidak melanggar hukum alam semesta. Ini berbeda dengan Isra Miraj yang menurut Syekh Jumah, dalam nalar mungkian dianggap melanggar hukum alam semesta. Dia kemudian mengutip Surat Al Isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 "Allah SWT Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahamendengar, Mahamelihat."

"Kemudian Nabi SAW naik ke Sidratul Muntaha lalu kembali ke tempat tidurnya. Jadi apa artinya ini? Ini berarti kecepatannya jauh lebih cepat daripada kecepatan cahaya," tutur Syekh Jumah. 

Dia menambahkan, tidak ada di alam semesta ini yang bisa lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Karena itu, Isra Miraj   memberikan pesan bahwa Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Orang beriman menyadari, perjalanan Nabi SAW ke langit pada malam hari adalah karena kehendak Allah SWT.

"Api tidak membakar dengan sendirinya, tetapi atas kehendak Allah SWT. Allah SWT menciptakan api jika memang Dia menghendaki," paparnya.

Dari perjalanan Isra Miraj   ini juga, Syekh Jumah mengatakan, seharusnya umat Muslim bertawakal kepada Allah SWT atas segala sesuatu.

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً

"Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezekinya burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang" (HR Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ibnu Hibban, dan Al-Mubarak dari Umar bin Khattab).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement