Kamis 02 Feb 2023 10:56 WIB

Jokowi Blusukan ke Rumah Warga di Bali

Jokowi mengunjungi warga hanya didampingi seorang ajudan dan beberapa Paspampres

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengecek aktivitas perekonomian usai kebijakan PPKM beberapa waktu lalu (ilustrasi). Presiden Jokowi kerap melalukan blusukan disela-sela kesibukannya.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengecek aktivitas perekonomian usai kebijakan PPKM beberapa waktu lalu (ilustrasi). Presiden Jokowi kerap melalukan blusukan disela-sela kesibukannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di luar agenda resmi kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah rumah warga di Dusun Keingetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Rabu (1/2/2023) malam. Saat itu Jokowi yang hanya didampingi seorang ajudan dan beberapa anggota Paspampres, mengunjungi rumah warga untuk menyapa sekaligus memberikan bantuan.

Salah satu warga yang bernama Wayan Brata mengaku terkejut dengan kedatangan Jokowi. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai kejadian langka seumur hidupnya.

Baca Juga

"Kaget ketemu sama presiden, seumur-umur cuma sekali ini ketemu Pak Presiden," ujar Wayan Brata yang saat ini berusia sekitar 71 tahun, dikutip dari siaran pers Istana, Kamis (2/2/2023).

Menurut Wayan, Jokowi sempat bertanya terkait kondisinya sehari-hari. Mulai dari kesehatan hingga pekerjaan yang dilakukan oleh Wayan Brata.

"Sehat Bapak? Pekerjaan Bapak? Ngasuh cucu dua, siang jualan di warung yang ada di depan, ada teman yang ngasih barang janur," ungkap Wayan.

Senada, warga lainnya yang bernama Ketut juga mendapatkan pengalaman serupa. Ia mendapatkan kesempatan untuk bercengkrama langsung dengan Jokowi.

"Om Swastiastu, ditanya siapa namanya? Sehat? Sehat tapi saya ada urat kejepit," kata Ketut saat menceritakan obrolannya dengan Jokowi.

Ketut pun mengaku tidak menyangka akan kedatangan Presiden ke rumahnya. Bahkan ia merasa terharu karena Jokowi datang dan memberikan berkah kepada dirinya.

"Senang..senang, tapi air mata mengalir. Sedih ndak, tumben sekali didatangi lagi diberi berkah, syukur saja, sebelum saya mati bertemu dengan presiden," ucap Ketut.

"Ulu hati itu rasanya teriris, buat susah tidak susah, kalau senang ya melebihi senangnya sehingga air mata keluar," ungkapnya terharu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement