ANTARIKSA -- Selain fusi nuklir yang berasal dari reaksi inti bintang, ada yang energi besar lainnya yang telah lazim dikenal umat manusia, yaitu fisi. Nama terakhir adalah yang bertanggung jawab atas hadirnya senjata nuklir dan sumber listrik dari tenaga nuklir yang digunakan sampai saat ini.
Fisi nuklir adalah proses pemecahan inti atom besar menjadi inti atom yang lebih kecil untuk melepaskan sejumlah besar energi. Proses ini biasanya dilakukan dengan memaksa inti atom menyerap neutron , partikel yang terdapat di dalam inti atom, dengan proton. Proses ini yang dimanfaatkan oleh umat manusia untuk menyediakan energi melalui pembangkit listrik tenaga nuklir dan membuat senjata nuklir.
Fisi merupakan salah satu bentuk transmutasi nuklir, yang berarti bahwa atom awal bukanlah unsur yang sama dengan atom resultan atau produk turunannya. Proses fisi dapat terjadi secara spontan sebagai jenis peluruhan radioaktif, tetapi ini jarang terjadi. Fisi juga bisa terjadi sangat lambat dan terbatas pada unsur kimia yang sangat berat.
Fisi nuklir dapat membantu umat manusia memenuhi kebutuhan energinya ketika reaksi berantai dikendalikan dalam reaktor. Tenaga nuklir yang dikendalikan saat ini menyumbang sekitar 85 persen listrik yang digunakan di dunia.
Namun, ketika proses ini dibiarkan berjalan tanpa kendali, ia menimbulkan kekuatan yang kuat dan merusak. Ledakan yang disebut 'bom atom' ditandai dengan pemandangan awan jamur, adalah wujud mengerikan terhadap kekuatan atom dan fisi itu sendiri.
Baca: Mengenal Fusi Nuklir, Sumber Cahaya Matahari
Bagaimana fisi nuklir menghasilkan energi?
Induksi fisi nuklir terjadi ketika sebuah partikel , biasanya sebuah neutron , melewati inti atom target yang besar dan menangkapnya. Dalam reaktor nuklir, ini adalah isotop (atom dengan jumlah neutron yang berbeda pada intinya) dari unsur berat uranium atau plutonium.
Energi yang dibutuhkan untuk memulai fisi sekitar 7 hingga 8 juta elektronvolt (MeV). Salah satu reaksi umum dalam reaktor nuklir adalah penangkapan neutron oleh uranium-235 yang menghasilkan dua anak neutron dan inti atom barium-144 dan kripton-90. Reaksi ini melepaskan sekitar 200 megaelectronvolts (MeV). Namun, setiap turunan atau anak neutron akan terus melakukan reaksi berantai dengan inti yang baru. Neutron yang diciptakan itulah yang bertanggung jawab untuk menjadikan fisi sebagai mekanisme penghasil energi yang layak.
Baca: Belum Ada Fusi Nuklir di Bumi, Tapi China Sempat Buat Rekor
Tapi ini harus dikontrol dengan ketat. Bom atom ditenagai oleh massa inti fisi yang dirakit secara instan dan disatukan selama sekitar sepersejuta detik. Hal ini memungkinkan reaksi berantai menyebar dengan cepat melalui bahan fisil sehingga menunjukkan reaksi yang mengerikan. Sumber: Robert Lea/Space.com