REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Harga minyak naik tipis di awal perdagangan Asia, Senin (6/2/2023) pagi, setelah jatuh sekitar 8,0 persen minggu lalu ke posisi terendah lebih dari tiga minggu. Saat itu, kegelisahan atas ekonomi-ekonomi utama melebihi tanda-tanda pemulihan permintaan di China, importir minyak utama dunia.
Minyak mentah berjangka Brent merangkak naik 16 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 80,10 dolar AS per barel pada pukul 00.22 GMT.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 73,54 dolar AS per barel.
Jumat (3/2/2023) lalu, WTI dan Brent turun 3,0 persen setelah data pekerjaan AS yang kuat menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga, yang pada gilirannya mendorong dolar AS lebih kuat.