Rabu 08 Feb 2023 17:32 WIB

Menguat Terbatas, IHSG Ditutup Naik Tipis 0,07 Persen

Sepenjang hari ini, volume perdagangan tecatat mencapai 22,36 miliar saham.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau setelah bergerak cukup variatif pada perdagangan Rabu (8/2/2023). IHSG menguat tipis 0,07 persen ke level 6.940,12.
Foto: Republika/Prayogi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau setelah bergerak cukup variatif pada perdagangan Rabu (8/2/2023). IHSG menguat tipis 0,07 persen ke level 6.940,12.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau setelah bergerak cukup variatif pada perdagangan Rabu (8/2/2023). IHSG menguat tipis 0,07 persen ke level 6.940,12.

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan pergerakan IHSG sejalan dengan indeks saham di Asia sore ini yang di tutup beragam. Ketua bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell semalam mengakui inflasi sudah mulai bergerak turun. 

Baca Juga

"Ini menjadi sebuah sinyal yang oleh investor diartikan bahwa Federal Reserve akan segera menghentikan kenaikan suku bunga acuan," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (8/2/2023).

Investor masih kebingungan apakah Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga akibat inflasi yang sudah mulai turun. Di sisi lain, investor khawatir kondisi pasar tenaga kerja yang tetap solid berpotensi kembali melambungkan inflasi.

Dari Asia, bank sentral India atau Reserve bank of India (RBI) memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan dan membuka lebar pintu untuk pengetatan kebijakan lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi inti. Ini sebuah pemikiran yang mirip dengan pemikiran bank sentral AS dan bank sentral Australia.

Di Jepang, surplus Neraca Berjalan turun tajam di bulan Desember setelah mencatatkan rekor tertinggi pada bulan sebelumnya, refleksi dari dampak defisit Neraca Perdagangan dan pelemahan nilai tukar mata uang JPY yang terus menerus terhadap Neraca Pembayaran Jepang.

Inflasi Filipina naik 8,7 persen yoy di bulan Januari, tertinggi dalam 14 bulan, lebih cepat dari kenaikan 8,1 persen yoy di bulan Desember 2022 sehingga memperbesar probabilitas bank sentral Filipina menaikkan suku bunga secara lebih agresif dalam pertemuan bulan ini.

Sepenjang hari ini, volume perdagangan tecatat mencapai 22,36 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,97 triliun. Semenara kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp 9.592,31 triliun. Sebanyak 239 saham naik dam 280 saham turun. 

Disclaimer: Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement