REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Salah seorang sahabat Nabi Muhammad, Ammar RA dan kedua orang tuanya, yaitu Yasir RA (ayah) dan Sumayyah Rha (Ibu), telah banyak mengalami siksaan yang amat pedih demi agama Islam. Mereka dibaringkan di padang pasir di bawah terik matahari Kota Makkah yang panas sekali.
Maulana Muhammad Zakariyya, dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal dan menyarikan dari kitab Usudul Ghabah, menuliskan, setiap Baginda Nabi SAW lewat di depannya, beliau menasihati mereka agar bersabar karena Allah menjanjikan kepada mereka surga. Akhirnya, akibat dari penyiksaan itu, Yasir RA meninggal dunia. Para penzhalim tidak membiarkan dia hidup tenang sampai ia wafat.
Ibu Ammar yang bernama Sumayyah pun juga ditikam kemaluannya dengan tombak oleh Abu Jahal yang terkutuk sehingga ia pun mati syahid. Ia tidak meninggalkan Islam walaupun mengalami penderitaan saat umurnya sudah tua dan fisiknya sudah lemah.
Walaupun begitu, Abu Jahal tidak menaruh belas kasihan padanya.
Menurut Maulana Zakariyya, merekalah orang yang pertama kali mati syahid dalam sejarah Islam. Selain itu, dalam sejarah Islam, masjid yang pertama adalah masjid yang dibangun oleh Ammar.
Ketika Baginda Nabi SAW dalam perjalan hijrah ke Madinah, di kampung Quba, Ammar RA mengusulkan untuk membangun tempat berteduh bagi Baginda Nabi SAW agar dapat beristirahat siang dan mendirikan shalat dengan tenang. Lalu, Ammar RA mulai mengumpulkan batu-batu dan mendirikan masjid.
Ammar selalu menyertai setiap pertempuran dengan penuh semangat. Pernah ia dengan penuh sukacita berkata dalam suatu pertempuran, "Sebentar lagi akan kujumpai kekasih-kekasihku, Baginda Nabi Muhammad SAW beserta jamaahnya."
Kemudian, ia merasa sangat haus. Ia meminta segelas susu. Ia meminumnya, lalu berkata, "Aku telah mendengar Baginda Rasulullah SAW bersabda, 'Yang terakhir kamu minum di dunia ini adalah susu.'" Setelah berkata demikian, ia pun mati syahid. Ia meninggal dunia pada umur 94 tahun. Sebagian riwayat menyatakan 92,5 tahun.