REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2022 tidak diragukan lagi merupakan tahun menantang bagi semua orang di ruang blockchain dan kripto. Salah satunya dialami oleh Binance sebagai platform pertukaran kripto dunia yang memiliki beberapa cara untuk menghadapi tantangan tersebut.
Binance meyakini kerangka peraturan tepat dan ekosistem aman yang melindungi penggunanya mendukung jalan menuju adopsi massal kripto dan blockchain. Sebagai bukti nyata, Binance mendapatkan lisensi, pendaftaran, dan persetujuan dalam 14 yurisdiksi pada akhir tahun 2022.
“Kami mengalokasikan waktu dan upaya signifikan untuk melakukan lebih dari 70 lokakarya penegakan hukum tentang topik yang berkaitan dengan kripto, blockchain, dan memerangi kejahatan keuangan digital. Dengan waktu respons rata-rata tiga hari, kami secara mengejutkan memproses lebih dari 47 ribu permintaan penegakan hukum. Kami juga telah menjadi organisasi blockchain dan kripto pertama yang bergabung dengan National Cyber-Forensics and Training Alliance (NCFTA)”, seperti dilansir dari The National pada Jumat (10/2/2023).
Binance juga menyebutkan bahwa peningkatan utama untuk proses verifikasi identitas (know-your-customer, atau KYC), adalah hal terpenting untuk menjaga keamanan pengguna.
Setelah serangkaian kebangkrutan yang mengejutkan dalam ruang kripto, Binance berusaha membangun dan memulihkan kembali kepercayaan untuk industri kripto dan blockchain.
“Guna memimpin upaya menuju transparansi, kami meluncurkan sistem proof-of-reserves (PoR) yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk memverifikasi bahwa dana pengguna disimpan dengan rasio 1:1 di Binance, selain bukti jaminan untuk semua token yang dipatok Binance Bridge. Dan untuk melindungi 128 juta pengguna kami jika terjadi keadaan darurat, kami menambah nilai Dana Keamanan Aset untuk Pengguna (SAFU) kami kembali menjadi 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS)“.
Mendukung Industri dan Seterusnya
Binance menyatakan pada bulan November 2022 telah mengalokasikan 1 miliar dollar AS awal dengan berjanji untuk meningkatkan kontribusi menjadi 2 miliar dolar AS jika diperlukan, untuk Inisiatif Pemulihan Industri baru dan melakukan investasi lebih dari 500 juta dollar AS untuk mendukung Web3 dan inovasi blockchain melalui Binance Labs.
Selain itu, Binance juga memberikan pendapat terkait dengan badai PHK yang terjadi selama tahun 2022, bahwa mereka tidak ingin terdampak akan hal ini melalui laman blog-nya:
“Sementara perusahaan lain yang masuk dan keluar dari kripto melakukan PHK besar-besaran dan pembekuan perekrutan, kami menjelajahi dunia untuk mencari lebih banyak talenta guna meningkatkan jumlah karyawan kami menjadi lebih dari 7.500 karyawan yang berasal dari lebih dari 100 negara”.
Menyelenggarakan acara besar dan inovasi produk adalah salah satu cara Binance untuk menghadapi tantangan di tahun 2022.
“Tahun itu menguji fondasi industri kami yang baru lahir dan mendorong perusahaan Web3 untuk berusaha makin keras dan berbuat lebih baik. Pada akhirnya, kami siap membantu dan mengoordinasikan upaya dalam lingkup industri ini untuk memulihkan kepercayaan dan membangun fondasi aman untuk menyambut miliaran pengguna kripto berikutnya”.