REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wadir Pelayanan RSUD Jayapura dr. Andreas Pekei Sppd menyatakan, saat ini 77 pasien rawat inap terpaksa dipindahkan dan dirawat di tenda yang didirikan di pinggir jalan di lingkungan rumah sakit. Memang akibat gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,4 yang terjadi, Kamis (9/2/2023), menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan sehingga pasien dipindahkan dan dirawat di luar.
"Tidak semua pasien dikeluarkan karena bangunan yang masih layak dan tidak mengalami kerusakan,pasiennya tidak dikeluarkan," kata dr. Pekei.
Menurutnya, ada 11 tenda yang sudah didirikan yang dilengkapi dengan penerangan sehingga pasien tetap tertangani. Selain itu pelayanan IGD juga dilakukan di luar, namun tendanya terpisah.
"Kami tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dr. Andreas.
Ketika ditanya apa yang masih menjadi kendala, dia mengatakan persediaan air bersih khususnya untuk MCK serta ranjang lapangan (fieldbed). "Kami sudah menyampaikan berbagai kebutuhan yang saat ini diperlukan RSUD Jayapura," kata dia.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang terjadi mengakibatkan empat warga meninggal di kafe yang berlokasi di ruko Pasifik Permai dan rubuh ke laut. Sejumlah bangunan rusakdan pendataan masih terus berlangsung.
BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.55 WIT mencatat 1.152 kali gempa dengan 160 gempa yang dirasakan masyarakat.