REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kandidat Calon Ketua Umum PSSI periode 2023 hingga 2027, Fary Djemy Francis, mengajak seluruh elemen sama-sama bersatu untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia.
Ikut sebagaipembicara dalam acara bertajuk 'Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI' yang diinisiasi oleh himpunan media PSSI, Politikus Partai Gerindra itu menegaskan pentingnya dukungan dari semua stakeholder untuk sepak bola Indonesia.
"Sepak bola itu cinta. Kita sudah capek, rusak, dan susah saat sepak bola kita hanya berisi kontroversi sangatlah sedih," kata Fary Djemy Francis di hadapan media yang berlangsung di Senayan Park, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Ini bukan kiprah pertama Fary di panggung sepak bola nasional. Sebelumnya, ia pernah menjadi Ketua Departemen Sport Intelligence PSSI periode 2016-2019 pada era kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Usai lengser dari jabatan tersebut, Fary sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI 2019 hingga 2023, meski akhirnya memutuskan undur diri saat Kongres Luar Biasa (KLB) digelar.
Pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengaku sangat mencintai dunia lapangan hijau sepak bola. Namun begitu menyedihkan melihat kondisi sepak bola Indonesia yang kerap merosot.
"Sepak bola itu soal kebanggaan. Tapi apa yang dibanggakan dari 32 tahun tanpa gelar pascaemas di SEA Games 1991," sambung mantan Anggota DPR RI.
Fary yang sempat menginisiasi kompetisi, mencakup Liga Desa Nasional Kementerian Desa pada 2015. Ia menjanjikan akan membuat kompetisi yang industrialis, modern, serta terdigitalisasi, demi generasi emas Indonesia menuju Piala Dunia 2030.
"Kita harus bersatu dan bekerja keras terlebih menjelang Piala Dunia U20 sebentar lagi. Itu momentum bagus untuk banyak hal seperti prestasi dan citra sepak bola bangsa Indonesia," kata dia.
Fary akan terlibat persaingan dengan beberapa nama seperti Erick Thohir, La Nyala Mattalitti, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono.