REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ali bin Abi Thalib meninggalkan wasiat kepada Hasan dan Husein sebelum wafat. Apa wasiat yang dia berikan kepada mereka? Ini dijelaskan dalam buku '150 Kisah Ali ibn Abi Thalib' karya Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi terbitan Mizania terjemahan dari '150 Qishah min Hayati Ali ibn Abi Thalib'.
Penulis buku tersebut menukilnya dari kitab Taarikh Al-Thabari. Dipaparkan di dalamnya, menjelang wafat, Ali bin Abi Thalib memanggil Hasan dan Husein. Dia berwasiat kepada keduanya tentang beberapa hal.
Pertama, bertakwa kepada Allah SWT. Kedua, tidak mengejar kesenangan dunia walaupun ia datang mengejarmu. Ketiga, jangan pernah menyesali apa saja yang telah dikorbankan. Keempat, berkatalah yang hak. Kelima, sayangilah anak yatim. Keenam, tolonglah orang yang kesusahan. Ketujuh, beramallah untuk akhirat.
Kedelapan, jadilah musuh para penindas dan penolong bagi orang-orang yang tertindas. Kesembilan, amalkanlah oleh kalian apa yang ada dalam Kitabullah, dan kesepuluh, jangan takut menghadapi celaan dalam membela agama Allah.
Setelah menyampaikan wasiat tersebut, Ali memandangi Muhammad bin Al-Hanafiyah, putra Ali dari pernikahannya dengan Khaulah bin Ja'far dari Bani Hanifah, yang dinikahi setelah Fatimah Az-Zahra wafat.
Ali kemudian menanyakan kepada Al-Hanafiyah apakah ia mengerti atas wasiat yang diberikan kepada Hasan dan Husein. Al-Hanafiyah mengiyakannya. Lalu Ali juga menyampaikan wasiat kepada Al-Hanafiyah, dengan berkata:
"Sesungguhnya aku berwasiat kepadamu dengan wasiat yang telah aku sampaikan untuk dua saudaramu. Hendaknya engkau juga menghormati mereka, karena mereka memiliki hak yang sangat besar atasmu. Ikutilah keduanya, janganlah memutuskan sesuatu tanpa bermusyawarah dengan keduanya."
Ali juga mewasiatkan kepada Hasan dan Husein untuk menjaga Muhammad bin Al-Hanafiyah karena dia juga adalah anak Ali bin Thalib dan Ali sangat mencintainya.
Selain itu, Ali juga menyampaikan wasiat kepada Hasan. Dalam wasiat itu, Ali menyampaikan agar Hasan selalu bertakwa kepada Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, memperbagus wudhu karena shalat tidak akan sah tanpa bersuci, dan shalat tidak diterima dari orang yang enggan berzakat.
"Aku wasiatkan kepadamu untuk mengampuni kesalahan orang, menahan amarah, menyambungkan kekerabatan, bersikap santun terhadap orang bodoh, mendalami ilmu agama, mengkaji suatu urusan sebelum bertindak, menjaga Alquran, berbuat baik dengan tetangga, dan amar ma'ruf nahi mungkar," demikian wasiat Ali kepada Hasan.
(Umar Mukhtar)