Pengelolaan Koperasi di Kebumen Perlu Banyak Pembenahan
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
ilustrasi: Seorang teller melayani nasabah di Koperasi Serba Usaha (KSU). | Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Koperasi di Kebumen, Jawa Tengah, dinilai masih banyak yang perlu dibenahi, salah satunya dari segi pengelolaan. Untuk itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meminta ketua Dekopinda Kebumen agar melakukan pembenahan seluruh koperasi di wilayah setempat.
Hal itu ditegaskan bupati dalam sambutannya saat membuka Rapat Akhir Tahunan (RAT) dan Rapat Khusus Anggota (RAK) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sumber Agung di Pendopo Kabumian, Selasa (14/2/23).
Bupati yang hadir didampingi istri selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kebumen Iin Windarti Sugiyanto, juga mengatakan jika sudah semestinya koperasi menyejahterakan anggotanya. Agar dapat tercapai, menurutnya perlu kerja keras dari pengurus sekaligus kerja sama yang baik dengan Dekopinda.
"Saya menilai perkoperasian di Kebumen masih memprihatinkan, masih perlu kerja keras. Masih ada koperasi yang hanya menerima bantuan semata lalu hilang. Ketua Dekopinda harus mengecek langsung sekaligus pembinaan koperasi di Kebumen," ujarnya.
Pada kesempatan itu, dalam laporan keuangannya, Sugiman selaku Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sumber Agung disampaikan terdapat penurunan aset di 2022 sekitar Rp 1,2 miliar.
Hal itu terjadi akibat adanya anggota yang keluar. "Pada 2022 ada 22 orang anggota keluar karena pensiun dan simpanan otomatis diambil. Total aset saat ini mencapai lebih Rp 8 miliar. Kemudian pendapatan sepanjang 2022 mencapai Rp 1,56 miliar," jelasnya.
Sugiman juga menyampaikan besarnya SHU 2022 yang mencapai Rp 114 juta, naik 13 persen dibanding tahun sebelumnya. Dalam pertemuan kali ini juga dibagikan berbagai doorprize menarik bagi anggota. Mulai dari sepeda, televisi, setrika, kipas angin, hingga paket belanja, dan lain sebagainya.