Kamis 16 Feb 2023 03:26 WIB

Indodax: Blockchain Bagian dari Revolusi Industri Hingga Proses Lebih Terintegrasi

Blockchain diklaim sebagai teknologi transparan, tercatat dan aman

CEO Indodax Oscar Darmawan. Indodax, crypto exchanges pertama di Indonesia genap berusia 9 tahun. Usianya yang ke 9, Indodax ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekosistem blockchain di Indonesia.
Foto: https://m.facebook.com/indodax
CEO Indodax Oscar Darmawan. Indodax, crypto exchanges pertama di Indonesia genap berusia 9 tahun. Usianya yang ke 9, Indodax ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekosistem blockchain di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indodax, crypto exchanges pertama di Indonesia genap berusia 9 tahun. Usianya yang ke 9, Indodax ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekosistem blockchain di Indonesia. 

Teknologi blockchain memiliki urgensi karena teknologi ini diyakini akan menjadi solusi atas teknologi yang sudah lama. Di samping itu, teknologi blockchain merupakan teknologi yang transparan, tercatat, dan tentunya lebih aman.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan blockchain merupakan bagian dari revolusi industri yang membuat proses menjadi lebih terintegrasi. Dari sudut pandang user, mungkin tidak akan terlalu terlihat bedanya cuma mungkin akan semakin terasa bahwa data itu akan semakin terintegrasi, semakin teratur, dan semakin cepat. 

Blockchain adalah sebuah infrastruktur yang akan mengubah dunia."Developer di Indonesia yang kini menggunakan teknologi blockchain sudah semakin bertambah. Komunitas mengenai blockchain, tidak hanya kripto namun juga web 3, metaverse dan lainnya pun semakin bertambah. Sebagai stakeholder kripto dan blockchain kita perlu mensupport ekosistemnya agar semakin kokoh," ujarnya, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya penggunaan blockchain tidak hanya sebatas game, kripto atau berkaitan finansial namun niscaya bisa berguna industri lainnya seperti industri kesehatan, pemerintahan, IoT dan lain sebagainya.

Sementara itu CTO Indodax William Sutanto menambahkan, blockchain merupakan bagian dari revolusi industri yang membuat proses menjadi lebih terintegrasi. Teknologi ini juga merupakan teknologi masa depan. 

"Masa depan saya melihat bahwa blockchain akan digunakan sehari hari oleh masyarakat awam tapi sebenarnya mereka tidak tahu betul bahwa teknologi yang digunakan itu mengandung teknologi blockchain karena kedepannya perkembangan blockchain akan semakin natural," ucapnya.

 Menurutnya bagi para pelaku blockchain, memberikan literasi tentang teknologi blockchain merupakan keharusan agar masyarakat bisa semakin melek. 

"Mengapa teknologi itu baik digunakan di Indonesia pada zaman seperti ini. Teknologi blockchain bukan menggantikan teknologi yang sudah ada. Tetapi, ini teknologi mutakhir yang melengkapi teknologi yang lama,” ucap William.  

Dunia blockchain semakin populer di Indonesia belakangan ini. Semenjak tingginya keingintahuan masyarakat terhadap dunia kripto, semakin tinggi juga pencarian mengenai teknologi blockchain

Bukan hanya kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar kalangan masyarakat awam. Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum. 

Ditanya harapan mengenai landscape blockchain ke depan, Oscar berharap ke depannya masyarakat awam sudah memahami bahwa blockchain adalah suatu infrastruktur yang terpercaya.

"Harapannya ke depan terhadap landscape blockchain, saya ingin orang banyak mengetahui tentang teknologi blockchain dan membangun sesuatu dari blockchain. Entah massih belajar atau masih prototype atau sekalian bisa membuat bisnis di blockchain jika punya target yang besar," ucapnya.

"Karena kalau lihat di luar negeri sudah banyak dan sayangnya di Indonesia belum terlalu banyak. Jika project blockchain semakin banyak tentu ekosistemnya akan semakin kokoh. Yang selama ini mengetahui blockchain hanya sebatas jual beli kripto jadi semakin yakin bahwa blockchain gak hanya sebatas itu namun menjadi suatu teknologi yang bisa kita manfaatkan dan mengubah dunia," ucap William.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement