REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Cuaca ekstrim berupa hujan deras yang disertai angin kencang, telah menyebabkan genangan banjir di beberapa desa di Kabupaten Cirebon pada Rabu (15/2/2023) sore hingga Kamis (16/2/2023) dini hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, menjelaskan, banjir dilaporkan terjadi di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung. Banjir di desa tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan meluapnya Sungai Kedungpane.
Ketinggian banjir di desa tersebut mencapai 30 – 70 centimeter. Banjir merendam sedikitnya 17 rumah dan menggenangi Jalan Kertasari hingga menganggu akses jalan.
‘’Tidak ada korban jiwa. Namun ada sejumlah warga, termasuk balita, yang mengungsi di tempat ibadah,’’ kata Alex kepada Republika, Kamis (16/2/2023).
Alex menyebutkan, banjir surut pada pukul 22.30 WIB. Pengungsi sudah meninggalkan tempat dan kembali ke rumah masing-masing.
Tak hanya di Desa Sutawinangun, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Gamel, Perumahan Cahaya Permai, Blok Kauman dan Blok Krasag, Kecamatan Plered. Banjir di desa itu juga diawali dengan hujan lebat yang mengakibatkan meluapnya sungai Sikenanga.
Banjir dengan ketinggian 40 – 60 centimeter di Desa Gamel itu membuat akses jalan utama setempat menjadi terhambat dan tidak bisa dilalui seluruh kendaraan selama beberapa jam. Banjir juga merendam sekitar 192 unit rumah warga dan membuat jalan rusak sepanjang 500 meter.
‘’Banjir mulai pukul 16.10 WIB (Rabu) dan surut pukul 00.30 WIB (Kamis),’’ terang Alex.
Alex menambahkan, meluapnya Sungai Sikenanga juga berimbas ke Desa Sarabau, di Blok Wringin Kulon, Blok Wringin Wetan dan Blok Kebon Gede, Kecamatan Plered. Di desa tersebut, banjir membuat akses jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan selama empat jam dan jalan kabupaten menjadi rusak sepanjang 300 meter.