Selasa 21 Feb 2023 19:43 WIB

HKTI Sebut Perlu Akurasi Data Penerima Pupuk Bersubsidi

Food estate gagal kalau pupuk tidak optimal.

Red: Lida Puspaningtyas
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan stok pupuk bersubsidi yang disiapkan untuk tahun ini sudah sesuai dengan permintaan. Hal ini untuk membantah informasi terkait kelangkaan pupuk di masa tanam tahun ini.
Foto: Dok Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan stok pupuk bersubsidi yang disiapkan untuk tahun ini sudah sesuai dengan permintaan. Hal ini untuk membantah informasi terkait kelangkaan pupuk di masa tanam tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyebut perlu akurasi data penerima pupuk bersubsidi untuk memastikan penyaluransesuai dengan kuota pemerintah.

Wakil Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI Didik Setiawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Solo, Selasa (21/2/2023), mengatakan dengan data penerima yang jelas maka tidak ada isu kelangkaan pupuk.

Baca Juga

"Istilah kelangkaan itu muncul karena datanya tak jelas, terutama dari kelompok tani. Misalnya jatah pupuk subsidi untuk 2023 diajukan pada 2022," katanya.

Setelah pupuk tersedia banyak, dikatakannya, tidak jarang banyak yang tidak ditebus. Hal itu berdampak pada toko penyalur pupuk subsidi yang tidak dapat memutar uang mereka.