Rabu 18 Jun 2025 17:01 WIB

Petrokimia Gresik Gandeng Dua Mitra untuk Tambahan Gas 85 MMSCFD

Pasokan gas dari Madura dan Tuban pastikan keberlanjutan produksi pupuk.

Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PC Ketapang II Ltd untuk rencana jual-beli gas dari Blok Ketapang.
Foto: Dok Republika
Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PC Ketapang II Ltd untuk rencana jual-beli gas dari Blok Ketapang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PC Ketapang II Ltd untuk rencana jual-beli gas dari Blok Ketapang. Kesepakatan ini ditandatangani bersama Direktur Utama PC Ketapang II Ltd, Yuzaini Md Yusof, dan disaksikan Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Secara terpisah, SVP Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, pada Selasa (17/6/2025), menjelaskan bahwa melalui penandatanganan dengan anak perusahaan Petronas ini, Petrokimia Gresik berharap mendapatkan tambahan suplai gas dari Blok Ketapang saat mulai berproduksi (onstream) nanti, sebesar 25 juta kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD). Tambahan gas ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan eksisting serta mendukung rencana pengembangan perusahaan.

Baca Juga

“Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional melalui penyediaan pupuk bersubsidi. Untuk menjalankan komitmen tersebut secara berkelanjutan, Petrokimia Gresik membutuhkan tambahan gas guna mengamankan kebutuhan eksisting dan proyek pengembangan,” ujar Adit.

Ia menambahkan, tambahan pasokan gas ini akan memperkuat rencana strategis perusahaan ke depan, termasuk pembangunan Pabrik Soda Ash sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Proyek Soda Ash tersebut masuk dalam daftar indikatif Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk program hilirisasi garam.

“Dengan tambahan gas dari Blok Ketapang yang terletak di perairan utara Madura, Petrokimia Gresik semakin leluasa dalam merealisasikan target-target dan rencana pengembangan perusahaan. Produksi pupuk bersubsidi untuk swasembada pangan nasional juga semakin terjamin,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Adit menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik telah menandatangani HoA dengan sejumlah pihak untuk memperoleh tambahan pasokan gas. Selain dengan PC Ketapang II Ltd, perusahaan juga telah meneken HoA dengan KrisEnergy (Satria) Ltd untuk mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Lengo, Blok Bulu, Tuban, Jawa Timur. Dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik berpotensi memperoleh tambahan suplai gas sebesar 60 MMSCFD.

“Dengan penambahan suplai gas ini, kami optimistis Petrokimia Gresik semakin siap menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi serta memenuhi kebutuhan pupuk nasional melalui pasar komersial dengan baik,” pungkas Adit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement