REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil kurang memuaskan diraih timnas Indonesia U-20 di ajang turnamen mini jelang Piala Dunia U-20 yang berakhir semalam di SUGBK Senayan Jakarta. Dalam tiga laga yang dimainkan Arkhan Fikri dkk hanya mencetak satu kemenangan dan dua kali menderita kekalahan.
Satu-satunya kemenangan diraih atas tim lemah Fiji dengan skor 4-0, dua kekalahan ditelan dari Selandia Baru 1-2 dan dalam laga semalam skuad Shin Tae Yong harus mengakui keunggulan Guatemala 0-1 walaupun lawan bermain dengan 10 pemainmenyusul kartu merah Julio Garcia Ramirez menit 59.
Pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Handoyo mengatakan, banyak yang harus dibenahi oleh timnas Indonesia U-20. Jelas sekali timnas U-20 masih belum padu.
"Semangat tinggi tanpa diimbangi dengan kemampuan bermain yang baik secara tim tidak cukup untuk membuat tim ini kuat," ujar Kesit kepada Republika.co.id, Rabu (22/2/2023).
Menurut Kesit kelemahan-kelemahan mendasar, seperti kerja sama antarlini, pertahanan yang masih rapuh, serta ketenangan diri para pemain masih harus menjadi perhatian pelatih Shin Tae-yong jika timnas U-20 tidak ingin menjadi mangsa empuk lawan-lawan Indonesia di Piala Asia U-20 di Uzbekistan, apalagi di Piala Dunia U-20 di Indonesia."
"Jika tidak ada perubahan dan peningkatan dalam permainan akan sulit bagi timnas Indonesia U-20 bersaing di Piala Asia. Tidak gampang bagi pelatih untuk mengubah kekuatan tim ini dalam waktu yang relatif singkat," jelas Kesit yang juga Sekum PWI DKI Jakarta.
Menurut Kesit materi yang diturunkan pada turnamen mini memang belum kekuatan terbaik yang dimiliki timnas Indonesia U-20. "Persentasenya, menurut saya, masih 50 sampai 60 persen. Yang pasti dari ajang turnamen mini itu bisa menjadi masukan penting buat tim pelatih sebelum bersaing di Piala Asia U20."
Piala Asia U-20 rencananya akan digelar di Uzbekistan 1 hingga 18 Maret 2023. Indonesia berada satu grup bersama Irak, Suriah, dan tuan rumah Uzbekistan. Sedangkan Piala Dunia U-20 akan berlangsung 20 Mei sampai 11 Juni 2023 di Indonesia.