Sabtu 07 Dec 2024 07:18 WIB

Cerita Azrul Ananda Terima Tawaran Jadi Pengurus Baru PP Perbasi

Azrul menjadi Wakil Ketua Umum PP Perbasi Bidang Kompetisi dan Pembinaan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Azrul Ananda (duduk kedua dari kiri) berada di jajaran pengurus baru PP Perbasi 2024-2028.
Foto: dok Perbasi
Azrul Ananda (duduk kedua dari kiri) berada di jajaran pengurus baru PP Perbasi 2024-2028.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar basket di Tanah Air pastinya sangat mengenal sosok Azrul Ananda. Dia adalah founder sekaligus CEO kompetisi liga bola basket pelajar antar-SMP dan SMA bernama Developmental Basketball League (DBL).

Kesuksesanya memutar DBL di seluruh wilayah Indonesia dan pengalamannya mengelola kompetisi basket terbesar di Tanah Air pada masa lalu, NBL Indonesia, jadi salah satu faktor yang membuat pria yang akrab disapa Aza ini kini digaet oleh Ketua Umum PP Perbasi Budisatrio Djiwandono untuk membantunya di kepengurusan baru 2024-2028.

Baca Juga

Dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: 001 Tahun 2024 PP Perbasi, namanya tercantum sebagai wakil ketua umum bidang kompetisi dan pembinaan. Tujuannya sudah jelas, Perbasi ingin fokus memperbaiki pembinaan usia muda untuk empat tahun ke depan dengan kehadiran Aza.

Pastinya banyak harapan basket Indonesia akan menjadi lebih baik dengan kehadiran Aza di kepengurusan baru ini. Putra wartawan senior dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ini sebenarnya kerap mendapat tawaran bergabung di kepengurusan organisasi basket tertinggi di Tanah Air. Namun baru kali ini pria yang juga hobi bersepeda ini menerima tawaran tersebut.

Disela-sela laga final DBL wilayah Jakarta yang berlangsung di Indonesia Arena, Jumat (6/12/2024) malam, Republika.co.id menemui Aza di salah satu Royal Box Indonesia Arena di sela laga final DBL Seri Jakarta. Aza menceritakan tentang bergabungnya ia ke dalam kepengurusan baru PP Perbasi di bawah pimpinan politisi Gerindra Budisatrio Djiwandon.

"Seperti biasa, saya awalnya menolak. Ragu dan lain-lain kemudian ngobrol sama Mas Budi (Budisatrio Djiwandono) cukup lama, makan malam juga...ada Mas Eda (Syailendra Bakrie yang menjabat Ketua Badan Tim Nasional). Mas Eda yang dorong-dorong saya untuk bergabung," ujarnya.

Ia mengingatkan, bersama Eda pada 2010, ia pernah maju untuk menjadi ketua umum PP Perbasi dengan dukungan Eda, tapi gagal. "Ya, ini saya sama Mas Eda lagi. Sebenarnya waktu saya di NBL (sekarang IBL) dulu ya, kolaborasi kami kan kecocokan saja. Kami saling tahu bagaimana kami bekerja," ungkapnya.

Jadi selain ditarik oleh Budi, Eda juga mendorongnya masuk dalam kepengurusan baru. Sosok lain yang tak kalah penting adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Aza menyebutnya sebagai "penjerumus nomor satu".

"Mas Dito yang sangat mendorong, saya dipanggil beberapa kali. Pada suatu titik beberapa hari yang lalu, pekan lalu mungkin, ditelpon sama Mas Budi diomongin lagi visinya pembagian seperti apa, ya sudah nggak bisa nolak," ungkapnya diiringi tawa.

Ia berterima kasih kepada Budi karena diajak masuk kepengursan baru. Aza menilai Budi sosok orang muda yang seangkatan dengannya dan para pengurus lainnya seperti Eda dan Christopher Tanuwidjaja. Kebetulan mereka berkecimpung langsung di basket dalam 10 sampai 15 tahun terakhir.

Menurut dia, yang mereka rasakan dan inginkan itu sebenernya mirip. Alhasil, Aza merasa lega karena menilai Budi sosok ketum yang modern. Budi dengan terbuka menyatakan dia orang politik dan membutuhkan orang-orang yang ahli untuk bisa bekerja bersama dengannya membangun basket Indonesia. Ini pula yang membuatnya suka melihat rekan-rekannya tersebut masuk di kepengurusan.

"Ini yang benar-benar oke kami bareng nih. Kami sama-sama sudah tahu kok sudah menjalani. Tinggal bagaimana kami melihat basket ini dan mengembangkannya sesuai apa yang kami impikan. Ya nggak semudah itu ya. Dalam artian kami tidak bisa langsung mengubah. Kami akan pasti step by step, harus bersabar, enaknya pengurus relatif muda adalah kami punya waktu untuk menyusun fondasi yang benar-benar bagus," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement