Rabu 22 Feb 2023 22:44 WIB

Laba Bersih BTN Syariah Melonjak 80,1 Persen, Pembiayaan Naik 14 Persen

Dirut BTN menyebut pertumbuhan UUS ditopang perbaikan kualitas pembiayaan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BTN Syariah. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melesat 80,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan tersebut tercatat jauh di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan syariah.
Foto: istimewa/doc humas
BTN Syariah. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melesat 80,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan tersebut tercatat jauh di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melesat 80,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan tersebut tercatat jauh di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan syariah.

Data Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan laba unit usaha syariah di Indonesia turun 15 persen yoy per November 2022. Dari sumber yang sama, kelompok bank umum syariah di Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 46 persen yoy per November 2022. 

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pertumbuhan BTN Syariah disumbang oleh peningkatan pembiayaan dan perbaikan kualitas pembiayaan. "Kami akan terus mengoptimalkan BTN Syariah terutama pembiayaan perumahan dengan skema syariah yang saat ini makin diminati masyarakat Indonesia,” ujarnya, Rabu (22/2/2023). 

Dalam laporan keuangan BTN, BTN Syariah mencatatkan laba bersih yang melesat 80,12 persen yoy menjadi Rp 333,58 miliar per 31 Desember 2022 dari Rp 185,20 miliar pada 2021. Sejalan dengan kenaikan laba bersih tersebut, pembiayaan BTN Syariah juga tercatat tumbuh 14,79 persen yoy menjadi Rp 33,62 triliun per 31 Desember 2022.