Jumat 26 Sep 2025 11:05 WIB

Ekspor Halal Indonesia Cuma Peringkat 9, Padahal Sumber Daya Besar

Ekspor produk halal Indonesia ke negara OKI pada 2023 baru 12,33 miliar dolar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan di Halal Indonesia International Expo di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (25/9/2025).
Foto: Dian Fath Risalah
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan di Halal Indonesia International Expo di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (25/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti lemahnya kinerja ekspor produk halal Indonesia meskipun memiliki populasi muslim terbesar di dunia.

“Ekspor produk halal Indonesia ke negara OKI pada 2023 baru 12,33 miliar dolar, menempatkan kita di posisi ke-9. Sementara impor produk halal dari negara OKI 29,64 miliar dolar AS. Artinya, ada gap hampir 15 miliar dolar AS,” kata Agus dalam sambutannya di Halal Indonesia International Expo di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga

Menurutnya, kondisi ini menunjukkan Indonesia masih menjadi pasar besar bagi produk halal dunia, tetapi belum menjadi pemain utama.

“Kita masih punya pekerjaan rumah besar memperkuat kapasitas produk halal. Tapi juga menjadi refleksi dan motivasi, karena kita punya sumber daya alam kaya, basis industri tumbuh, pasar domestik kuat. Indonesia punya keunggulan komparatif untuk bangkit sebagai produsen dan pengekspor utama produk halal,” ujar Agus.

Ia juga menyinggung posisi Indonesia dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025, Indonesia berada di peringkat ketiga ekosistem industri halal dunia, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.

"Seharusnya kita bisa peringkat satu,” tegasnya.

Meski begitu, ia mencatat Indonesia justru mengalami kenaikan skor tertinggi dibanding 2022, yakni naik 19,8 poin. Sementara Malaysia justru turun 28,1 poin.

Agus menegaskan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mempercepat pengembangan industri halal, termasuk melalui Strategi Baru Industri Nasional yang akan diluncurkan akhir Oktober 2025. Roadmap industri halal 2025–2029 juga tengah difinalisasi untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement