Kamis 23 Feb 2023 18:56 WIB

Dunia tidak Mampu Menampung yang Ingin Diberikan Allah SWT

Allah SWT akan membalas semua amalan para hamba­-Nya yang mukmin.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Surga. Dunia tidak Mampu Menampung yang Ingin Diberikan Allah SWT
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga. Dunia tidak Mampu Menampung yang Ingin Diberikan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari menjelaskan bahwa dunia tidak akan mampu menampung sesuatu yang ingin diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Karena itu akhirat dijadikan tempat untuk Allah SWT membalas dengan kebaikan kepada hamba-Nya yang beriman.

"Allah SWT menciptakan negeri akhirat sebagai tempat pembalasan bagi para hamba-Nya yang beriman, karena negeri ini (dunia) tidak akan mampu menampung sesuatu yang ingin Dia berikan kepada mereka. Selain itu, Allah SWT juga ingin memuliakan mereka, yaitu dengan tidak memberikan balasan kepada mereka di negeri yang tidak abadi ini." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)

Baca Juga

Allah SWT akan membalas semua amalan para hamba­-Nya yang mukmin dan menjalankan semua perintah-Nya di akhirat kelak. Di sana, mereka akan merasakan segala jenis kenikmatan.

Rumah yang luas dan indah, makanan yang enak dan minuman yang menyegarkan. Siapapun yang merasakannya, mereka tidak akan pernah merasa lapar atau haus selama-lamanya. Tidak ada aturan dan ikatan yang mengikat mereka lagi. Mereka bebas melakukan apapun yang dilarang selama di dunia. Surga adalah sarang kebaikan.

Allah SWT sengaja membalas amalan mereka di akhirat, sebab dunia ini tidak akan mampu menampung nikmat-nikmat yang akan Dia berikan kepada hamba-Nya.

Kalian tidak akan mampu menghitung dan mendetail nikmat yang ingin diberikan-Nya kepada para hamba-Nya. Ibarat tabungan, maka pahala itu adalah uang yang akan kamu tuai hasilnya di akhirat kelak.

Dunia ini hanyalah negeri fana. Tidak ada yang abadi di dunia ini.

Jika Allah SWT membalas para hamba-Nya di dunia ini, tentu nikmat yang diberikan-Nya tidak akan abadi. Ia akan hancur bersama hancurnya seluruh materi pada hari kiamat kelak.

Oleh karena itu, Allah SWT menundanya sampai hari akhirat kelak. Saat itu yang ada hanyalah kehidupan abadi. Jika kamu menginginkan khamar, maka kamu akan mendapatkannya. Hanya saja, antara khamar dunia dengan kha­mar surga ada perbedaan rasa yang sangat luar biasa.

Khamar dunia membuat kamu mabuk, sedangkan khamar surga membuat kamu ketagihan dan merasakan kenikmatan yang luar biasa. Dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah ladang pembalasan.

Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017.

Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Athaillah. Ia menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya tempat pecut kuda di dalam surga lebih berharga (baik) dari dunia dan seisinya."

Rasulullah SAW menceritakan apa yang disampaikan Allah SWT tentang surga. "Aku telah sediakan untuk hamba-Ku yang sholihin, apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement