Jumat 24 Feb 2023 19:37 WIB

Anies Singgung Pentingnya Rekam Jejak untuk Hadirkan Visi-Misi

Anies menilai rakyat mendambakan demokrasi dan hukum yang menomorsatukan mereka.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi berfoto dalam acara pembukaan rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2023 di Jakarta, Jumat (24/2/2023). Rakernas PKS 2023 tersebut mengangkat tema Menang Bersama Rakyat. Adapun agenda rakernas berisi persiapan menghadapi Pemilu 2024.
Foto: Republika/Prayogi.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi berfoto dalam acara pembukaan rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2023 di Jakarta, Jumat (24/2/2023). Rakernas PKS 2023 tersebut mengangkat tema Menang Bersama Rakyat. Adapun agenda rakernas berisi persiapan menghadapi Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres), Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku dirinya telah menyelesaikan lima tahun jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Dari lima tahun tersebut, seluruh elemen di dalamnya berikhtiar dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sambungnya, lima tahun tersebut juga menjadi bekal seseorang untuk menghadirkan visi dan misi. Sebab, ia menilai, visi dan misi adalah imajinasi terhadap masa depan yang hadir lewatnya rekam jejak.

Baca Juga

"Sesungguhnya visi dan misi adalah imajinasi kita atas masa depan, tetapi imajinasi itu, keinginan itu hanya bisa kredibel bila ditopang dengan rekam jejak, rekam jejak," ujar Anies dalam sambutannya di rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (24/2/2023).

Visi dan misi adalah imajinasi, sedangkan rekam jejak adalah kenyataan. Karena, rekam jejak adalah sesuatu yang sudah dikerjakan dan menjadi alat terbaik untuk menyusun visi misi terbaik untuk rakyat.

"Cara memprediksi masa depan itu yang terbaik adalah dengan melihat rekam jejak masa lalu yang sudah dilaksanakan. Karena itulah bila kita sudah bekerja di Jakarta, membangun persatuan, membangun kesetaraan, membangun kebersamaan," ujar Anies.

"Ada kohesivitas, maka Insya Allah ke depanpun Indonesia yang aman, damai, bersatu kohesif untuk semua. Itu adalah cita-cita bersama," sambung mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Di samping itu, ia menjelaskan bahwa rakyat mendambakan demokrasi dan hukum yang menomorsatukan kepentingan mereka. Bukan kepentingan orang atau kelompok tertentu saja.

Karenanya, demokrasi adalah jalan panjang yang harus dirawat dan rakyat menginginkan mendapatkan ruang yang setara. Serta, hak warga negara yang terjamin, sehingga kepastian hukum dan rasa aman bisa terwujud.

"Rakyat mendambakan kesejahteraan bagi semua, bukan bagi sebagian. Pertumbuhan ekonomi yang juga menjangkau semua, rakyat mendambakan kehidupan yang guyub, yang rukun. Keragaman kebhinekaan manusia Indonesia adalah karunia Allah, tapi persatuan dan kesatuan adalah ikhtiar kita bersama," ujar Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement