REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, menonton film favorit untuk kedua atau ketiga kalinya terasa menarik dibandingkan menyaksikan rilis film besar terbaru. Ada film yang dirancang untuk ditonton beberapa kali. Penontonnya akan mendapat sensasi plot yang rumit atau twist besar di bagian akhir sehingga perlu menontonnya beberapa kali agar paham.
Sebuah film tidak harus memiliki plot yang rumit agar ditonton ulang. Genre komedi dan kisah cinta ringan juga bisa menyenangkan saat ditonton ulang.
Ada beberapa alasan seseorang memiliki film favorit dan bersedia menontonnya berulang kali, seperti dilansir laman Movieweb, Senin (27/2/2023):
1. Rasa nyaman
Jika bertanya kepada seseorang mengapa mereka menonton ulang film favoritnya, kebanyakan mungkin akan memberikan jawaban "menghibur". Aplikasi Letterboxd yang memungkinkan seseorang membuat katalog film yang ditonton, merilis statistik film yang paling sering ditonton ulang oleh penggunanya.
Pada 2020, lima posisi teratas dalam daftar ini ditempati oleh What We Do in the Shadows, Popstar: Never Stop Never Stopping, Mamma Mia: Here We Go Again, Mamma Mia!, dan Love Simon. Fakta menunjukkan kebanyakan film favorit adalah komedi atau komedi romantis.
Semuanya menyenangkan dan menghangatkan hati, jenis film yang akan ditonton setelah hari yang buruk. Dengan menontonnya berulang, itu tidak akan membuat terkejut jika ada pergantian peristiwa yang mengecewakan. Dengan cara ini, keakraban menonton berulang menambah nilai film tersebut.
2. Plot menarik
Alasan lain adalah karena beberapa di antara film-film favorit itu karena memang bagus. Jika seseorang cukup menikmati sebuah cerita untuk pertama kalinya, maka ia akan menikmatinya lagi. Sangat mudah untuk menyuarakan pentingnya untuk tidak spoiler, tetapi ide ini tidak berlaku untuk film favorit.
Karena ini sama seperti mendengarkan lagu yang sama berulang kali, dan seperti memakan makanan yang disukai beberapa kali. Tidak peduli di mana selera seseorang berada, kebanyakan orang akan berpendapat bahwa film favorit mereka memiliki kedalaman rasa dan nuansa.
Akibatnya, saat menontonnya berulang kali, akan tetap terungkap detail baru yang mungkin tidak disadari sebelumnya. Ini tidak hanya berlaku untuk thriller dan drama dengan plot rumit, tapi juga dalam komedi ada lelucon kecil untuk diambil. Atau dalam romansa, mungkin melihat pandangan halus di antara ketertarikan cinta.
3. Nostalgia
Menonton ulang film dapat meningkatkan nilai atau signifikansinya bagi seseorang karena selera bisa berubah seiring berjalannya waktu. Pada satu titik, seseorang menikmati hal yang berbeda dari berbagai titik dalam hidupnya. Kemungkinan sesuatu yang dicintai ketika masih anak-anak, tidak akan sama ketika menjadi dewasa.
Sama halnya, ketika menonton sesuatu di awal hidup dan membencinya, lalu bisa menikmatinya ketika menonton kedua kalinya setelah beberapa tahun berlalu. Selain itu, meskipun seseorang menyukai sesuatu segera setelah menontonnya, hal itu tetap dapat berubah seiring waktu.
4. Suasana musiman
Di sisi lain, menonton ulang film juga dapat memberikan efek yang agak berlawanan. Terkadang menonton film tahunan bisa mengasyikkan karena bisa menghasilkan suasana yang sama. Film musiman berhasil menciptakan antisipasi untuk liburan atau mengatur suasana hati.
Selain itu, film khusus musiman dapat digunakan untuk memunculkan perasaan musim lain sepenuhnya. Di tengah musim dingin yang menusuk kulit, menonton film bermandikan sinar matahari seperti Call Me By Your Name bisa memberikan rasa lega selama beberapa jam.