REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina tahun ini sebanyak 255,3 ribu orang. Ia optimistis target itu bisa dicapai seiring kebijakan Pemerintah Cina yang kembali membuka pintu bagi warganya untuk bepergian ke luar.
"Kebijakan pelonggaran perbatasan oleh Cina ini memberi peluang untuk peningkatan angka outbound traveler dari Cina pada 2023. Seperti pasar Cina yang kita targetkan adalah 255.300 orang pada target batas atas," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (27/2/2023).
Ia mengatakan, sektor MICE akan menyumbang sekitar 25 persen untuk target kunjungan wisman asal Cina. Adapun asal kedatangan wisman yang cukup potensial yakni berasal dari lima kota industri terbesar, seperti Beijing, Shanghai, Kuan Chun, Shenzhen, dan Hong Kong.
Di sisi lain, pemerintah siap membuka pintu kerja sama dengan maskapai penerbangan untuk menambah jumlah penerbangan rute Indonesia-Cina. Baik itu secara reguler maupun charter flight di kota-kota Cina yang selama ini dilayani penerbangan reguler.
“Dan, untuk sektor MICE Tiongkok ini tentunya perlu strategi-strategi yang jitu yang akan kita terapkan, dan ini sekarang bisa kita mulai dengan beberapa charter flight, tetapi ke depan akan ditangani oleh penerbangan reguler,” katanya menambahan.
Sebagai catatan, Kemenparekraf tahun ini menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3,5 juta-7,4 juta kunjungan. Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara ditargetkan 1,2 miliar hingga 1,4 miliar pergerakan.
Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) memprediksikan sektor pariwisata tumbuh 70 persen dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi. Menurut Sandiaga, hal tersebut merupakan sinyal yang sangat baik untuk pengembangan pariwisata.
Meskipun di masa pascapandemi Covid-19 akan banyak tantangan seperti harga tiket pesawat yang meningkat serta volatility (lingkungan bisnis yang bergejolak), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleks), dan ambiguity (ambiguitas), pihaknya meyakini bakal mempercepat pemulihan pasar industri pariwisata maupun ekonomi kreatif dengan kebijakan yang tepat.