Selasa 28 Feb 2023 15:39 WIB

UE akan Minta Perusahaan Teknologi Biayai Pembangunan Jaringan Telekomunikasi

Jaringan telekomunikasi Eropa tak mampu mengatasi lonjakan lalu lintas data internet

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jaringan internet (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Jaringan internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Kepala kebijakan digital Komisi Eropa Thierry Breton mengatakan jaringan telekomunikasi Eropa tidak mampu mengatasi lonjakan lalu lintas data internet. Ia membela rencana pembahasan apakah perusahaan teknologi raksasa turut membayar peningkatan kemampuan jaringan internet di Eropa.

Breton mengatakan industri telekomunikasi harus mempertimbangkan ulang model bisnisnya. Terutama saat  terjadi "perubahan radikal" yang dipicu gelombang baru inovasi teknologi yang memakan banyak data seperti metaverse.

Hal ini ia sampaikan Mobile World Congress (MWC), pameran industri telekomunikasi dunia di Barcelona.

Beberapa hari sebelumnya Breton mengumumkan pembahasan mengenai apakah perusahaan teknologi raksasa harus membantu Uni Eropa membangun infrastruktur telekomunikasi baru yang menelan biaya miliaran dolar. Termasuk jaringan nir-kabel 5G dan koneksi kabel fiber untuk memenuhi permintaan lonjakan data digital.

"Ya tentu, kami harus mencari model pembiayaan untuk besarnya investasi yang dibutuhkan," kata Breton dalam salinan pidato yang disampaikan di MWC, Selasa (28/2/2023).

Perusahaan-perusahaan telekomunikasi mengeluh mereka harus membangun dan mengoperasikan infrastruktur jaringan yang menguntungkan perusahaan streaming seperti Netflix dan media sosial seperti Facebook. Dua platfrom itu memakan banyak data digital.

"Banyak pihak yang menggambarkan pembahasan itu sebagai pertarungan atas pembagian adil antara perusahaan telekomunikasi besar dan perusahaan teknologi raksasa. Saya tidak melihatnya pilihan biner antara siapa yang menyediakan jaringan dan siapa yang memakan lalu lintasnya," kata Breton.

Perusahaan teknologi raksasa mengatakan konsumen yang akan dirugikan. Sebab konsumen akan membayar dua kali lipat untuk biaya langganan mereka.

Breton membantah pembahasan ini merupakan serangan pada perusahaan teknologi raksasa atau ia berpihak pada perusahaan telekomunikasi. "Saya mengusulkan pendekatan baru," katanya pada wartawan.

Topik pembahasannya antara lain berapa banyak investasi yang dibutuhkan dan apakah ada regulasi yang perlu diubah.

"Kami tidak akan memiliki tabu. Apakah kami harus beradaptasi? Apakah kami harus membahas siapa yang membayar apa? Itulah yang kami bahas hari ini," kata Breton.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement