REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Balai Besar Kawasan Sungai ( BBWS ) Bengawan Solo melakukan evaluasi terhadap terjadinya banjir di Solo dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Salah satunya akibat minimnya kapasitas pompa.
"Kemarin hujan reda tidak berhenti, kapasitas pompa tidak bisa mengimbangi," kata Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama di Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/2/2023).
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan evaluasi dengan menambah beberapa stasiun pompa dengan kapasitas rata-rata 500 liter per detik pada masing-masing pompa.
Ia mengatakan, peningkatan kapasitas pompa dilakukan di beberapa titik seperti pompa Kedung Kopi, Demangan 2, Jebres 1, dan Jebres 2.
Baca juga : Ustaz Adi Hidayat Resmi Jadi Pengurus Muhammadiyah
“Dan kita tambah lagi dua unit mobil pompa yang juga akan datang, mudah-mudahan ini menjadi antisipasi ke depan. Banjir ini yang terbesar setelah 16 tahun,” katanya.
Adapun untuk jangka pendek, BBWS akan membuat klep di pinggir Sungai Premulung . “Dalam jangka pendek kita akan buatkan pintu klep di sisi (swalayan) Mitra 10 (Sungai Premulung ), itu juga bisa selesai. Kebetulan dananya ada dan kita perbaiki beberapa pintu, kemarin juga ada kebocoran katup,” katanya.
Ia berharap dengan adanya evaluasi ke depan jika terjadi banjir tidak separah beberapa pekan lalu.
“Selain itu, kami juga akan membuat tembok pembatas. Langkah-langkah yang kami lakukan sudah kami petakan titik-titiknya , salah satunya di Joyontakan . Kita akan bangun tembok pembatas sepanjang 250 meter,” ujarnya.