Selasa 28 Feb 2023 17:48 WIB

Ustadz Adi Hidayat Resmi Jabat Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah

Ustadz Adi Hidayat ditempatkan di bagian dakwah internasional.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ustaz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat Resmi Jabat Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat Resmi Jabat Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Adi Hidayat (UAH) resmi menjadi Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ulama muda Muhammadiyah ini membantu Kiai Fathurrahman Kamal yang menjadi Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Profesor Dadang Kahmad menyampaikan benar Ustadz Adi Hidayat diminta kesediaannya untuk ikut secara formal dalam struktural Muhammadiyah. Ustadz Adi Hidayat bersedia ditempatkan di Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di bagian dakwah internasional.

Baca Juga

"Beliau (Ustadz Adi Hidayat) seorang kader Muhammadiyah sejak di keluarga, sekolah maupun di kehidupan sekarang," kata Prof Dadang kepada Republika.co.id, Selasa (28/2/2023).

Dengan bergabungnya Ustadz Adi Hidayat secara formal dalam struktural Muhammadiyah, Prof Dadang berharap dakwah Muhammadiyah bisa lebih bergema lagi, tidak hanya di Nusantara tapi juga ke semesta atau ke seluruh dunia. Karena tema dari Muktamar di Solo adalah "Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta."

Ia menjelaskan, internasionalisasi Muhammadiyah sedang terus dikembangkan. Sehingga nantinya bisa membuka perwakilan-perwakilan lebih banyak lagi dari sekarang. Serta menambah amal usaha Muhammadiyah di luar negeri seperti yang sudah ada di Malaysia, Australia, Mesir dan Lebanon.

Prof Dadang berharap Muhammadiyah bisa lebih mendunia lagi. Karena Ustadz Adi Hidayat bisa lebih diterima di berbagai kalangan.

Pada Oktober 2022, Ustadz Adi Hidayat memberikan tausiyah dalam acara Tabligh Akbar Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Di akhir tausiyahnya, UAH menyampaikan dirinya siap dipanggil Muhammadiyah jika diperlukan.

"Siap untuk dipanggil kapan saja jika Muhammadiyah memang menginginkan anaknya untuk berada di lingkungannya, harus siap," katanya dalam acara Tabligh Akbar Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah di UMS, Sabtu (8/10/2022).

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, kader Muhammadiyah itu kalau dipanggil negara harus siap. Kalau dipanggil bangsa harus siap, apalagi jika dipanggil Muhammadiyah maka harus siap. Kapan saja dibutuhkan dan kapan saja diperlukan harus siap.

"Kalau bisa jangan anaknya (kader Muhammadiyah) yang minta, bapaknya (pengurus Muhammadiyah minta) siap Insya Allah kami datang," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement