Kamis 02 Mar 2023 10:30 WIB

Pabrik Bus Kerja Sama China dan Arab Saudi Mulai Beroperasi di Mesir

Produksi pertama dimulai dengan merakit bus transportasi.

Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan dengan yang lain menggunakan iPhone saat mereka menunggu bus di halte.
Foto: AP/Andy Wong
Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan dengan yang lain menggunakan iPhone saat mereka menunggu bus di halte.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pabrik perakitan bus baru yang dibangun bersama oleh perusahaan China dan Saudi mulai beroperaso di New Suez City, Mesir. Produksi dimulai dengan gelombang pertama bus transportasi diharapkan segera keluar dari jalur perakitan.

Berbicara pada upacara peresmian yang diadakan di kota tersebut pada Rabu (1/3/2023), Hamed Al Mutabagani, ketua perusahaan Saudi ATM Misr, mengatakan, pabrik tersebut dirancang dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 500 bus. Pabrik tersebut meliputi area seluas 164.000 meter persegi dan dilengkapi dengan jalur produksi canggih, gudang, dan fasilitas kontrol kualitas, tambah Al Mutabagani, yang perusahaannya membangun pabrik bersama pembuat bus China King Long.

Baca Juga

ATM Misr menginvestasikan 1 miliar pound Mesir (sekitar 3,3 juta dolar AS) untuk membangun pabrik. Sementara King Long menyediakan teknologi dan perlengkapan kendaraan yang lengkap.

Pabrik tersebut akan memasok 51 bus jadi kepada dealer bus yang berbasis di Saudi, National Trade Company, 26 di antaranya akan menggunakan suku cadang mobil King Long, menurut perjanjian kerja sama. Sekitar 60 persen produksi menggunakan komponen yang diproduksi secara lokal, dalam upaya untuk membantu melokalkan industri otomotif di Mesir.

"Pabrik tersebut diharapkan dapat memanfaatkan lokasinya yang dekat dengan tiga pelabuhan utama untuk menjangkau pasar Afrika dan Eropa," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement