Kamis 02 Mar 2023 15:31 WIB

Parlemen Setuju Finlandia Bergabung Dengan NATO

Parlemen menandatangani pengajuan keanggotaan NATO dan undang-undang yang diperlukan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Finlandia dan Ukraina
Foto: VOA
Bendera Finlandia dan Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Parlemen Finlandia memberikan persetujuan akhir atas upaya negara Nordik bergabung dengan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Parlemen menandatangani pengajuan keanggotaan itu dan undang-undang yang diperlukan.

Dengan perbandingan suara 187-7 dari 200 kursi, parlemen Finlandia atau Eduskunta menyetujui pendaftaran Finlandia ke NATO. Hasil pemungutan suara ini mengakhiri hambatan domestik terakhir upaya Finlandia bergabung dengan aliansi militer Barat itu.

Dua dari 30 negara anggota NATO, yakni Turki dan Hungaria belum meratifikasi pengajuan Finlandia dan Swedia tahun lalu. Salah satu syarat menjadi anggota NATO harus disetujui oleh seluruh anggota sebelumnya.

Pemerintahan moderat-kiri Perdana Menteri Sanna Marin memprakarsai pemungutan suara ini. Pemerintah ingin mengamankan persetujuan parlemen sebelum pemilihan legislatif pada 2 April mendatang.

Presiden Sauli Niinisto berjanji akan menandatangani keputusan legislatif Rabu (1/3/2023) sebelum pemilihan umum. Finlandia dan Swedia memiliki kedekatan budaya, ekonomi dan politik.

Tidak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina dua negara itu mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022 lalu. Langkah itu bersejarah karena Finlandia tidak memiliki aliansi militer sejak Perang Dunia II dan Swedia tidak terlibat dalam konflik militer selama 200 tahun terakhir.

Turki menjadi anggota NATO yang paling vokal menolak Finlandia dan Swedia. Ankara ingin dua negara itu terutama Swedia mengambil sikap lebih keras pada kelompok yang Turki anggap organisasi teroris.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan negaranya membutuhkan undang-undang yang melarang partisipasi organisasi teroris. Langkah yang menurut Turki penting agar pengajuan keanggotaan Swedia di NATO.

"Sudah terlalu lama, undang-undang Swedia terlalu longgar terhadap kemungkinan partisipasi aktivitas teroris tanpa dianggap sebagai kejahatan," kata Kristersson seperti dikutip kantor berita Swedia, TT.

TT melaporkan undang-undang itu diperkirakan akan berlaku mulai 1 Juni mendatang.

Di Helsinki, Selasa (28/2/2023) lalu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan masuknya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO menjadi "prioritas utama" bagi aliansi. Ia mendesak Turki dan Hungaria ratifikasi aksesi dua negara Nordik itu.

Pada bulan ini Turki sudah setuju untuk kembali menggelar perundingan dengan Finlandia dan Swedia. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah dan hambatan antara Ankara dan Swedia.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement