REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta aparat desa dan kecamatan membantu pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) warga korban musibah gempa. Dengan kelengkapan adminduk, diharapkan bantuan pemerintah bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa bisa segera dicairkan.
“Mekanismenya harus diubah, aparat desa dan kecamatan harus jemput bola ketika ada rumah yang belum terdata atau mengalami perubahan data sesuai kondisi terakhir, sehingga warga dapat terdata lengkap adminduknya dan segera menerima bantuan,” kata Bupati.
Bupati mengatakan, pemerintah daerah juga meminta pihak bank untuk bersiap di masing-masing desa terdampak musibah gempa. Ketika ada kekurangan terkait administrasi, kata dia, dapat langsung dilakukan perbaikan, dengan dibantu aparat desa dan kecamatan atau dinas sebagai penghubung.
Dengan begitu, menurut Bupati, diharapkan pencairan bantuan tahap satu sampai tiga dapat dilakukan dengan cepat dan warga bisa segera membangun rumah mereka yang mengalami kerusakan akibat gempa. Warga pun nantinya bisa meninggalkan tenda pengungsian.
“Tercatat untuk pencairan 51 ribu rumah yang sudah terdata, baru 16 ribu yang sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan belum seluruhnya menerima. Sedangkan sisanya, 45 ribu, masih belum ada kejelasan, sehingga mekanismenya harus diubah,” kata Bupati.
Bupati pun meminta pihak Bank Mandiri menyiapkan kendaraan mobil, yang dilengkapi fasilitas penunjang, agar pencarian bantuan dapat dilakukan di desa tempat tinggal warga korban gempa.
“Saya sudah bersurat ke Bank Mandiri, agar dalam mekanisme penyaluran dana stimulan rumah rusak disediakan kendaraan roda empat yang mobil ke setiap desa, sehingga memudahkan warga, dan ini saya minta segera ditindaklanjuti pihak bank,” kata Bupati.