Ahad 05 Mar 2023 19:30 WIB

Doa Malam Nishfu Syaban

Nishfu Syaban momentum memperbanyak ibadah dan doa.

Abu Hasan Mubarok
Foto: Dokpri
Abu Hasan Mubarok

Al faqir, Abu Hasan Mubarok; Ketua Umum MUI Kab. Penajam Paser Utara

 

Baca Juga

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doa ini bersumber pada kitab risalah al kasfi wal bayan ‘an fadhail Lailati n nisfu min sya’ban yang ditulis oleh seorang ulama ahli hadits abad ke-8, al ‘aalim al ‘allamah al muhadits al hafidz asy syaikh salim as sanhuri al maaliki. Kitab ini kemudian ditahqiq oleh fadhilah ustadz as syaikh Shalih bin Muhammad bin Sholih al Ja’fari as shadiqi al husaini al maaliki. Berikut bacaan doanya. Asy Syaikh Dr. Abdul Aziz al Khatib al Hasani, ulama syam berkata bahwa doa ini tidak pernah ditinggalkan oleh penduduk syam, sejak zaman tabi’in.

Doa ini adalah ma’tsur dan mashur diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata, tidak lah seorang membaca doa ini, kecuali akan diberikan kelapangan dalam kehidupannya. Berikut doanya:

اللـهم ياذا الـمن ولا يـمن عليه، يا ذا الجلال والإكرام، يا ذا الطول والإنعام، لا إله إلا أنت، ظهر اللاجـئين وجار الـمستجيرين، ومأمن الخائـفين، إن كـنت كـتبـتنى عندك في أم الكتاب شقـيا فامح عـنى اسم الـشقاوة، وأثـبتـنى عندك سعيد، وإن كـنت كـتبتـنى عندك في أم الكتاب محروما مـقترا على رزقـى فامح حـرمانى ويـسر رزقي وأثـتبـنى عندك سعيدا موفقا للخيرات، فإنك تقول في كتابك الذى أنزلت (( يـمحو الله ما يشاء ويثبت وعنده أم الكتاب )).

إلـهى بالتـجلى الأعـظم في ليلة النصف من شهر شعبان المكرم، التي يفرق فيها كل أمر حكيم ويبـرم، نسألك أن تكشف عنا من البلاء ما نعـلم، وما لا نعـلم وما أنت به أعلم، إنك أنت الأعـز الأكـرم، وصلى الله على سيدنا محمد النـبي الأمـي وعلى آله وصحـبه وسلم.

Allahumma ya dzal mannu walaa yamunnu ‘alaihi, ya dzal jalaali wal ikrami, ya dzat thauli wal in’ami, laa ilaaha illa anta, dzahara l laajiina wa jaara l mustajiriina, wa ma`mana l khoifiina, in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan famhu ‘anni isma syaqawah, watsbutni ‘indaka sa’iidun. Wa in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitaabi mahruman muqtarran ‘ala rizqi, famhu hurmaati, wa yassir rizqi watsbutni ‘indaka sa’ida, muwaffiqan lil khairaati. Fainnaka taquulu fi kitaabika ladzi anzalta (yahmullahu maa yasyaa wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitab).

Ilahi bitajalli al ‘adzam fi lailati an nishf min sahri sya’ban al mukarram, allati yufraqu fiiha kullu amrin hakiim wa yubram. Nas`aluka an taksyifa ‘anna minal balaa maa na’lam, wamaa laa na’lam wamaa anta bihi a’lam. Innaka anta al a’azzu al akram, washallalahu ‘ala sayyidina Muhammad an nabiy al ummi wa’ala aalihi wa shahbihi wasallam.

Ya Allah, Engkau Dzat yang memiliki pemberian dan tidaklah Engkau diberi, wahai Dzat yang memiliki ketinggian dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki ukuran dan keni’matan. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Telah tampak orang-orang membutuhkan pertolongan-Mu, (sementara itu) pelaku sewenang-wenang telah beraksi, (Engkau) adalah tempat bagi orang-orang yang ketakutan. Apabila Engkau telah catat saya di dalam ummul kitab sebagai orang yang celaka, maka hapuslah namaku dari catatan itu, dan tetapkan lah saya sebagai orang yang gembira. Dan apabila namaku tercatat sebagai orang yagn terhalang dari rizki, maka hapuslah dari keterhalangan itu, dan mudahkanlah rizkiku dan tatapkan saya sebagai orang yang gembira dengan kebaikan-kebaikan. Hal ini, karena Engkau telah berfirman ((Allah menghapus apa-apa yang dikehendaki-Nya, dan menetapkan di sisi-Nya)).

Tuhanku, dengan penampakan-Mu yang agung pada malam pertengahan Sy’aban yang dimuliakan, di mana pada malam itu adalah dipisahkan urusan yang penting dan ditetapkan, kami bermohon kepada Engkau agar dihilangkan dari kami ujian dan cobaan yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, sedangkan Engkau adalah yang maha mengetahui. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha tinggi dan mulia, semoga shalawat dan salam selalu teruntuk kepada Nabi Muhammad saw.

 

Sumber rujukan hadits ini adalah: telah dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf al ahadits wal aatsar pada jilid ke-8, halaman 85, bab 56, pada hadits nomor 8. Cetakan Darul Fikr Bairut tahun 1414 H atau 1994 M. juga disebutkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya ad du’aa dari Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin ‘Umar. Adapun dari Abdullah bin Umar adalah dari Abdul Humaid, di mana ketika itu, dia mendapat informasi ini dari Abdullah bin Mas’ud, sementara beliau sedang bertawaf. Namun dengan lafaz sebagai berikut:

اللهم إن كنت كـبت علي شقاوة أو ذنبا فامحه واجعله سعادة ومغفرة فإنك تـمحو ما تشاء وتثبت وعنك أم الكتاب.

Ini juga bisa dilihat pada ruuh al ma’ani dalam tafsir al qur’an al ‘adzim wa as saba’ al matsani karya Imam al Aluusi, pada jilid ke-13, halaman 169. Cetakan Darul Ihya at turats al ‘arabi di Bairut.

Diijazahkan kepada semua umat Islam bagi yang ingin mengambil manfaat. Semoga menjadi amal soleh bagi al faqir dan kedua orang tua. Amiin,

Nipah-Nipah, 3 Maret 2023

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement