REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berbohong adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Karena jika dengan berbohong, maka seseorang akan menjadi terbiasa dan setelag terbiasa, hati akan menjadi keras.
Berbohong bisa dilakukan secara terang terangan atau melalui tulisan. Apapun medianya, berbohong tetap perbuatan yang salah. Bahkan di eras modern ini, juga dibuat alat pendeteksi kebohongan.
Kenapa sampai terdeteksi? Karena berbohong bertentangan dengan sifat dan fisiologi manusia, dan seperti penyakit lainnya, ia memiliki tanda dan gejala uniknya sendiri. Tindakan berbohong menghasilkan konflik batin antara berbagai pusat kendali otak.
Misalnya, saat seseorang mulai berbohong, tubuhnya mengirimkan sinyal kontradiktif untuk menyebabkan otot wajah berkedut, ekspansi dan kontraksi pupil, keringat, kemerahan pipi, peningkatan kedipan mata, tremor tangan, dan peningkatan detak jantung. Ini merupakan dasar dari instrumen pendeteksi kebohongan.
Selain itu, gerakan tertentu yang dibuat secara tidak sadar terlihat pada mereka yang berbohong, seperti penutup mulut yang konstan, menyentuh hidung, menggosok mata, menggaruk sisi leher yang tidak gatal, dan mengusap telinga.
Salah satu tanda paling jelas adalah bahwa pembohong itu menutup telapak tangannya dan mengalihkan pandangan matanya ke arah lain ketika berbicara, untuk menghindari kontak mata.
Kebohongan yang dilakukan ini umumnya memiliki tujuan yang berbeda, namun persamaannya adalah karena memiliki tujuan untuk menyembunyikan kebenaran. Karena dia mungkin takut akan kebenaran atau konsekuensi hukumannya oleh hukum atau individu tertentu.
Kebohongan yang dilakukan juga bisa saja dengan tujuan sengaja untuk menipu orang lain, atau untuk memperoleh keuntungan duniawi semata.
Karenanya, dilansir dari Islam Online, Selasa (7/3/2023), Allah banyak berfirman dalam Alquran tentang larangan berbohong.
“...Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh hatinya kotor ( berdosa) …” (QS Al Baqaroh ayat 283).
"Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan atau (janganlah kamu) menyembunyikan kebenaran sedang kamu mengetahuinya." (QS Al Baqoroh ayat 42).
Orang munafik adalah pembohong juga, karena mereka membohongi diri mereka sendiri. Allah berfirman tentang mereka (yang artinya): "Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah telah menambah penyakit mereka; dan bagi mereka azab yang pedih karena mereka [biasanya] pernah berdusta." (QS Al Baqaroh ayat 10]
Allah juga menyampaikan Rasul-Nya Muhammad bersabda : "...Allah tahu bahwa kamu adalah Rasul-Nya, dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik adalah pembohong." (QS Al Munafiqy ayat 1)
“Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas lagi banyak berdusta." (QS Al Ghaafir ayat 28)
"...Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar." (QS Az Zumar ayat 3).
"...Laknat Allah akan menimpanya jika dia termasuk oranh yang berdusta." (QS An Nuur ayat 7).