REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) membantu lebih dari 1,5 juta pengungsi dan pengungsi internal di 21 negara dari zakat dan sedekah pada 2022.
Sejak UNHCR menginisiasi dana zakat pengungsi pada 2017, sudah enam juta pengungsi termasuk pengungsi internal di 26 negara terbantu. Demikian, pernyataan Regional Asia Pacific Private Sector Partnerships Officer - Islamic Philanthropy at UNHCR, Billy Steljes.
Menurut dia, pada 2022 kontribusi zakat membantu lebih dari 727 ribu penerima manfaat di 17 negara. Termasuk pengungsi di Afghanistan, Aljazair, Bangladesh, Mesir, India, Indonesia, Iran, Yordania, Lebanon, Malaysia, Mauritania, Pakistan, Somalia, dan Tunisia.
’’Dana zakat ini juga membantu pengungsi internal,’’ katanya saat menyampaikan Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). Dana zakat juga membantu pengungsi internal di Afghanistan, Irak, Nigeria, Somalia, dan Yaman.
Hal ini terwujud melalui penerimaan dana zakat sebesar 21,4 juta dolar AS selama 2022. Dana ini dialokasikan sesuai kebijakan distribusi zakat 100 persen, selaras dengan 15 fatwa yang diterima UNHCR selama beberapa tahun terakhir.
Steljes mengatakan, pada 2022, dana sedekah membantu lebih dari 839 ribu penerima manfaat di 15 negara termasuk pengungsi di Afghanistan, Bangladesh, Yunani, India, Iran, Yordania, Kenya, Lebanon, Malaysia, Namibia, Nigeria, Pakistan, dan Tunisia.
Selain itu, dana ini dialokasikan bagi pengungsi di Afghanistan, Nigeria, Ukraina, dan Yaman. ‘’Selama 2022, sedekah yang diterima 16,7 juta dolar AS,’’ ujarnya. Sejak 2017, dana sedekah telah memberi andil bantuan ke 1,9 juta pengungsi dan pengungsi internal di 20 negara.
Ia menambahkan, pada 2023, kebutuhan global UNHCR meningkat menjadi 10,2 miliar dolar AS untuk membantu sekitar 117,3 juta pengungsi, pengungsi internal, dan orang-orang yang layak mendapat perhatian lainnya.
Lebih dari 2,7 miliar dolar AS dibutuhkan di negara-negara di mana UNHCR mendistribusikan zakat dan sedekah, untuk membantu lebih dari 17 juta pengungsi dan pengungsi internal dengan berbagai cara, termasuk uang tunai dan barang-barang penting yang dibutuhkan.