REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa hari menjelang Ramadhan, hendaknya seseorang bertobat untuk dapat merasakan keindahan bulan suci.
Hal ini disampaikan Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA.
"Bulan Ramadhan merupakan momentum agung dari ladang-ladang yang sarat dengan keistimewaan. Satu masa yang menjadi media kompetisi bagi para pelaku kebaikan dan orang-orang mulia," kata Ustadz Abdullah melalui pesan Telegram.
Ustadz Abdullah melanjutkan, para ulama telah menggariskan beberapa kiat dalam menyongsong musim-musim limpahan kebaikan semacam ini, supaya umat turut merasakan nikmatnya bulan suci ini.
Ustadz Abdullah mengatakan, di antara kiat-kiat merasakan nikmatnya bulan suci Ramadhan yakni pertama, bertawakal kepada Allah SWT.
Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Dalam menyambut kedatangan musim-musim ibadah, seorang hamba sangat membutuhkan bimbingan, bantuan dan taufiq dari Allah SWT. Cara meraih itu semua adalah dengan bertawakal kepada-Nya”.
Allah SWT memerintahkan para hamba-Nya agar hanya bertawakal pada-Nya dalam QS Al Maidah ayat 23.
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.”
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Kedua, bertobat sebelum Ramadhan tiba. Banyak sekali dalil yang memerintahkan seorang hamba untuk bertaubat, di antaranya: firman Allah SWT dalam QS At Tahrim ayat 8.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا تُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ تَوۡبَةً نَّصُوۡحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يُّكَفِّرَ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيُدۡخِلَـكُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى اللّٰهُ النَّبِىَّ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ ۚ نُوۡرُهُمۡ يَسۡعٰى بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَبِاَيۡمَانِهِمۡ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَاۤ اَ تۡمِمۡ لَـنَا نُوۡرَنَا وَاغۡفِرۡ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
"Kita diperintahkan untuk senantiasa bertaubat, karena tidak ada seorangpun di antara kita yang terbebas dari dosa-dosa. Sedangkan dosa hanya akan mengasingkan seorang hamba dari taufiq Allah SWT, sehingga dia tidak kuasa untuk beramal shalih. Ini semua hanya merupakan sebagian kecil dari segudang dampak buruk dosa dan maksiat. Namun apabila ternyata hamba mau bertaubat kepada Allah ta’ala, maka prahara itu akan sirna dan Allah SWT akan menganugerahi taufiq kepadanya kembali, " ucap Ustadz Abdullah.