ANTARIKSA -- Uap air telah ditemukan di planet seukuran Neptunus, sebuah exoplanet terkecil yang diketahui memiliki air. Exoplanet adalah planet di luar Tata Surya kita. Seperti Bumi dan tujuh planet lain yang mengorbit Matahari, exoplanet juga membentuk sistem planetnya sendiri dengan mengorbit bintang terdekatnya.
HAT-P-11b, nama exoplanet itu, berjarak 120 tahun cahaya di konstelasi Cygnus dan berada dekat dengan bintangnya dalam orbit lima hari. Dunia itu mungkin terlalu hangat untuk lautan, tetapi memiliki uap air dan langit yang cerah tanpa awan.
Namun, potensi alien ditemukan di Kepler-22b, exoplanet pertama yang diketahui mengorbit di zona layak huni bintangnya. Artinya, Kepler-22b berada di wilayah yang memungkinkan air cair bertahan di permukaannya. Itu bisa berupa samudra lautan dan danau.
Kepler-22b juga dijuluki Bumi super karena ukurannya yang sekitar 2,4 kali lebih besar dari Bumi kita. Para ilmuwan belum mengetahui apakah planet tersebut memiliki komposisi batuan, gas, atau cairan. Namun, ada kemungkinan dunia itu memiliki awan di atmosfernya.
Lautan juga diyakini tersebar di permukaan Kepler-452b. Exoplanet ini memiliki ukuran yang persis dengan Bumi dan berada di zona layak huni bintang yang juga mirip dengan Matahari kita. Bintang itu sekitar 10 persen lebih besar dan 20 persen lebih terang dari Matahari.
Kepler-452b sekitar 60 persen lebih besar dari Bumi dengan orbit 385 hari, sedikit lebih lama dari Bumi. Dunia alien itu berusia sekitar 6 miliar tahun, sedikit lebih tua dari tata surya kita yang 4,6 miliar tahun.
Ilmuwan juga mengungkapkan lima planet Kepler-62 yang mengorbit bintang seukuran dua pertiga Matahari, namun terangnya hanya seperlima matahari. Kepler-62 berusia 7 miliar tahun, lebih tua dari Matahari kita.
Dua planet yang mengorbit Kepler-62 berada di zona layak huni, yaitu Kepler-62f dan Kepler-62e. Keduanya kemungkinan menampung air cair dalam bentuk lautan. Kepler-62f mengorbit setiap 267 hari dan hanya 40 persen lebih besar dari Bumi, menjadikannya salah satu exoplanet terkecil yang dikenal di zona layak huni bintang lain. Sumber: NASA