REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial dokumenter Netflix berjudul "In the Name of God: A Holy Betrayal" melejit kepopulerannya sejak dirilis pada Jumat (3/3/2023). Belum ada sepekan, serial tersebut sudah menduduki Top 10 di Netflix Indonesia.
Disutradarai oleh Jo Seong-hyeon, serial tersebut mengungkapkan laporan terperinci dari penyelidikan terhadap empat pemimpin sekte sesat. Salah seorang pemimpin agama adalah Jeong Myeong-seok (JMS).
Namanya sangat populer di kalangan mahasiswa tahun 1980-an. Dia mendirikan gereja dan aliran agama Kristen baru. Saat menyebarkan aliran sesatnya, JMS mendapatkan popularitas pada kelompok anak muda.
Dia menargetkan mahasiswa dari perguruan tinggi dan universitas. Untuk memikat pengikut muda, JMS mengadakan acara olahraga dan hiburan agar menarik perhatian remaja dan dewasa muda. Hal lain yang diterima anak muda kala itu adalah ajaran JMS tidak seketat dan konservatif dalam hal berpakaian dan perilaku seperti gereja-gereja lain.