Senin 13 Mar 2023 23:34 WIB

Pemerintah Tempuh Langkah Mitigasi Cegah Polarisasi yang Berpotensi Pecah Belah Bangsa

BNPT mengajak partai politik untuk tanamkan wawasan kebangsaan

Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin didampingi Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan Mendagri Tito Karnawian dalam Kegiatan Dialog Kebangsaan KPU, BNPT, Bawaslu dan Partai Politik dengan tema
Foto: Dok Istimewa
Wakil Presiden Maruf Amin didampingi Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan Mendagri Tito Karnawian dalam Kegiatan Dialog Kebangsaan KPU, BNPT, Bawaslu dan Partai Politik dengan tema "Merajut Persatuan dan Kesatuan, Mencegah Polarisasi Sosial dan Politik Identitas yang Dapat Mengarah pada Aksi Terorisme dalam Pemilu 2024" di Jakarta pada Senin (13/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Perbedaan pendapat dan pilihan dalam tatanan demokrasi merupakan hal yang lumrah terjadi. Terutama pada saat menyambut dan melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, masyarakat Indonesia boleh berbeda dalam memilih calon pemimpin dan partai yang mereka dukung namun jangan sampai justru dimanfaatkan oknum tertentu yang ingin masyarakat terpecah belah dan saling bermusuhan. 

 

Baca Juga

Dalam menghasilkan pemilu yang berkualitas dan berdampak baik bagi Indonesia, Wakil Presiden Prof KH Ma'ruf Amin menekankan agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, aman, damai, dan berkuliatas.