REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Perbedaan pendapat dan pilihan dalam tatanan demokrasi merupakan hal yang lumrah terjadi. Terutama pada saat menyambut dan melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, masyarakat Indonesia boleh berbeda dalam memilih calon pemimpin dan partai yang mereka dukung namun jangan sampai justru dimanfaatkan oknum tertentu yang ingin masyarakat terpecah belah dan saling bermusuhan.
Baca Juga
Dalam menghasilkan pemilu yang berkualitas dan berdampak baik bagi Indonesia, Wakil Presiden Prof KH Ma'ruf Amin menekankan agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, aman, damai, dan berkuliatas.