REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron mengatakan, ada peningkatan manfaat program JKN-KIS setiap tahunnya. Bahkan, sepanjang 2022, kata dia, cakupan pelayanan mencapai 502,8 juta jiwa.
“Artinya ada 1,4 juta kunjungan per hari ke fasilitas kesehatan dengan BPJS Kesehatan,” kata Ali kepada awak media di Balai Sudirman, Selasa (14/3/2023).
Dia menjelaskan, hingga 1 Maret 2023, cakupan kepesertaan JKN juga terus meningkat hingga 252,17 juta jiwa. Jumlah itu, mencakup 90,79 persen populasi di Indonesia.
Namun demikian, hal itu diakui dia masih kurang dan perlu ditingkatkan. Apalagi, mengacu pada RPJMN 2024, ditargetkan kepesertaan mencapai 98 persen. “Tapi, capaian saat ini sudah menjadikan JKN-KIS sebagai jaminan kesehatan terbesar di dunia,” ujar dia.
Ali mengatakan, peningakatan cakupan kepesertaan itu juga telah diiringi dengan peningkatan cakupan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS. Menurut dia, jika pada 2014, fasilitas kesehatan rujukan tingkat rujukan (FKRTL) mencapai 1.681, meningkat di 2022 menjadi 2.963.
“Kehadiran BPJS Kesehatan dan Program JKN mendorong geliat pertumbuhan industri kesehatan swasta, khususnya rumah sakit. Akses kesehatan semakin luas,” tutur dia.
Sementara itu, kerja sama BPJS dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ia sebut juga meningkat. Jika pada 2014 ada sekitar 18.437, maka pada 2022 mencapai 23.730.