REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Upaya pencarian empat korban yang dilaporkan tertimbun longsoran di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, dihentikan sementara, Rabu (15/3/2023) pukul 18.00 WIB. Upaya pencarian akan dilanjut Kamis (16/3/2023) pagi.
Pencarian korban dihentikan sementara karena sudah masuk malam hari, yang membuat pandangan terbatas, serta risiko bahaya tinggi.
Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta, Agung Priambodo, mengatakan, upaya pencarian akan dilanjut besok pagi dan diharapkan bisa optimal. “Sampai sore ini korban masih belum ditemukan dan masih belum ada tanda-tanda,” kata Agung kepada awak media.
Agung mengatakan, tim SAR gabungan berfokus pada tiga titik dalam upaya pencarian korban, sebagai informasi yang diterima. Menurut dia, ada kendala dalam upaya pencarian korban. Salah satunya material longsor yang terbilang banyak, berat, dan kondisinya keras. Karena itu, kata dia, dibutuhkan peralatan khusus untuk menjebol atau mengurai longsoran.
“Dan juga tadi sempat hujan, kita hentikan juga karena kami mempertimbangkan potensi longsor susulan,” kata Agung.
Agung menjelaskan, tim SAR gabungan sudah melakukan berbagai upaya dalam melakukan pencarian korban. Seperti mengurai puing bangunan atau material longsor, yang diperkirakan ketebalannya sekitar tiga hingga empat meter. Dengan melakukan penguraian ini, diharapkan korban bisa segera ditemukan.
Menurut Agung, alat berat, seperti backhoe, diperkirakan sulit untuk dikerahkan ke lokasi kejadian karena kondisi jalan yang sempit. “Jadi, sementara kita manual saja dengan peralatan-peralatan untuk mengurai tanah,” kata dia.
Sebelumnya dikabarkan enam rumah warga dan 17 penghuninya di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tertimpa tanah longsor pada Selasa (14/3/2023) malam. Dari 17 orang yang terdampak longsoran, 11 orang bisa diselamatkan, dua orang meninggal dunia, dan empat orang korban lainnya masih dalam pencarian.