REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Ramadhan akan segera tiba dalam hitungan hari. Sejumlah persiapan telah rampung tersusun untuk menyambut sang bulan suci. Manager Bidang Sumber Daya Masjid Salman ITB Iyan Nurdin mengatakan, persiapan kegiatan Ramadhan telah khatam tersusun. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa seluruh kegiatan Ramadhan di Masjid Salman dipastikan akan digelar secara langsung (offline).
“Tahun ini ada arahan agar semuanya offline dan memang ada semacam perkiraan bahwa di Salman akan seramai sebelum pandemi karena kegiatannya kita rancang koutanya sama seperti sebelum pandemi, karena saat pandemi memang kouta pesertanya tidak banyak. Sekarang kembali ke Kouta normal,” papar Iyan kepada Republika.
Iyan juga mengaku takjub dengan tingginya minat mahasiswa untuk berkontribusi menyukseskan program-program Ramadhan. Menurutnya, tahun ini, pendaftar kepanitiaan persiapan Ramadhan telah mencapai 800 orang, yang tidak hanya merupakan mahasiswa ITB tapi juga kampus-kampus lain.
“Jadi animo untuk kepanitiaan kegiatan ramadhan itu sangat bagus. Dan walaupun mayoritas mahasiswa ITB tapi banyak juga dari kampus lain, hampir 50:50,” ujarnya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan, sambung Iyan, tidak hanya dikhususkan untuk mahasiswa, tapi juga untuk masyarakat umum. DKM Masjid Salman, kata dia, juga sengaja mencari inovasi program yang bisa menarik untuk diikuti masyarakat umum maupun mahasiswa, semisal madrasah khusnul khatimah yang disegmentasikan bagi jamaah berusia 50 tahun ke atas.
“Di situ kita dampingi untuk pembinaan persiapan amalan sebagai bekal akhir hayatnya dan ternyata cukup bagus animonya, walaupun memang koutanya terbatas hanya 30 orang, karena memang kapasitas tempatnya terbatas,” terangnya.
Dia mengatakan, meski belum ada survei untuk memastikan tinggi-rendahnya partisipasi masyarakat dan mahasiswa pada kegiatan Ramadhan nanti. Namun jika merujuk pada banyaknya jumlah kepesertaan, dia mengaku cukup optimis kegiatan Ramadhan Masjid Salman akan seramai sebelum pandemi.
“Jadi dari sisi animo, walaupun belum ada survei resmi, tapi kalau dari sisi jumlah kepesertaan itu cukup tinggi. Jamaah sholat Fardhu atau Jumat juga selalu penuh bahkan saat sholat Jumat bisa mencapai 3000-4000 orang,” terangnya.
Ana (21 tahun), mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang cukup aktif mengikuti kegiatan di Masjid Salman, juga mengaku telah mendaftarkan diri sebagai panitia pengumpulan zakat dan infaq selama Ramadhan nanti. “Aku ikut volunter untuk pengumpulan zakat dan infaq sambil isi waktu jadi aku akan stay di Salman selama Ramadhan,” ujarnya saat ditemui di Masjid Salman.
Ramadhan, kata dia, menjadi momen dimana masjid yang terletak di kawasan ITB Ganesha ini akan dipadati oleh jamaah. Dia menambahkan, setiap harinya, akan ada kegiatan yang digelar, ditambah dengan tersedianya fasilitas takjil dan makan gratis bagi jamaah, yang membuat masjid berkapasitas 1.000-1.500 jamaah ini akan semakin ramai.
“Kalau suasana yang paling ramai tuh menurutku saat ramadhan ya, karena tiap hari pasti ada penyediaan hidangan buka puasa, bukan hanya takjil tapi juga makanan berat, jadi banyak yang sengaja datang ke Salman, jadi memang penuh banget disini tuh kalau Ramadhan,” ujarnya.
Sementara itu, Adinda (21), mahasiswa ITB jurusan Farmasi, mengatakan, meski dia tidak begitu aktif mengikuti kegiatan atau kajian yang digelar masjid kampusnya. Namun, menurutnya, setiap Ramadhan, suasana Masjid Salman tidak pernah sepi, bahkan selama pandemi.
“Setiap aku kesini selalu ramai sih, bukan cuma mahasiswa tapi juga masyarakat umum,” ujarnya.