ANTARIKSA -- Venus masih hidup. Ilmuwan mengatakan, mereka telah melihat aktivitas vulkanik di Venus. Pernyataan itu berdasarkan data yang yang dikirim pesawat ruang angkasa Magellan NASA pada awal 1990-an.
Penemuan tersebut, diumumkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Rabu, 15 Maret 2023. Menurut makalah itu, ada perubahan lubang angin di dekat Maat Mons, salah satu gunung berapi terbesar di planet itu.
"Di mana itu adalah tempat yang paling mungkin ada vulkanisme baru," kata seorang peneliti di Institut Geofisika Universitas Alaska Fairbanks, Robert Herrick pada Rabu, 15 Maret dalam Konferensi Ilmu Bulan dan Planet ke-54 (LPSC) di Texas.
Para ilmuwan telah lama mengetahui adanya aliran lava dari gunung berapi yang meletus beberapa juta tahun yang lalu di Venus. Meskipun ada sekitar 1.600 gunung berapi besar dan hampir satu juta yang lebih kecil tersebar di permukaan Venus, namun tidak ada yang ditemukan masih berkobar.
Temuan terbaru itu menandai pertama kalinya para ilmuwan menemukan bukti langsung aktivitas vulkanik di permukaan tetangga terdekat Bumi. Ilmuwan berpikir letusan gunung di Venus kurang eksplosif dibandingkan di Bumi dan setidaknya hanya beberapa kali dalam setahun. Hal itu menambah bukti bahwa gunung berapi memainkan peran utama dalam membentuk permukaan awal Venus.
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menganalisis dua gambar Magellan yang diambil secara terpisah dalam rentan delapan bulan pada tahun 1991. Dalam delapan bulan itu, mereka memperhatikan lubang vulkanik berukuran 2 kilometer persegi tumbuh menjadi sekitar 4 km persegi.
Ilmuwan melihat bentuk lubang angin juga telah berubah. Pada gambar pertama berbentuk lingkaran, sedangkan gambar kedua berbentuk ginjal dengan bagian dalam yang gelap. "Yang merupakan bukti gunung berapi yang meletus di permukaan Venus. Tambalan gelap kemungkinan merupakan danau lava yang mengisi lubang sampai ke tepinya," ujar Herrick.
Dengan data yang terbatas, tim peneliti berspekulasi bahwa tekanan tinggi dan suhu terik Venus membuat lava lebih cair dan mengalir lebih lama daripada di Bumi. Saat ini, ilmuwan masih mencari gunung api lain yang masih aktif di Venus.
Herrick mengatakan, dia berhenti mencari setelah membuat penemuan tersebut. "Tetapi tidak berarti semua potensi pencarian barang baru dengan data Magellan selesai," kata dia.
Studi terbaru baru mencakup 1,5 persen dari luas planet neraka. Sementara yang telah dicitrakan oleh Magellan dalam dua kali aksi mencangkup 40 persen planet. "Masih ada beberapa gunung berapi mirip Hawaii di Venus yang belum sempat saya telusuri, jadi masih banyak yang bisa dilakukan di sana," kata Herrick. Sumber: Space.com