REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Rencana pembangunan Masjid Al-Kautsar di halaman samping Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai direalisasikan. Pembangunan masjid itu dapat diwujudkan dengan dukungan program tanggung jawab sosial (CSR) dan donasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengabarkan pembiayaan pembangunan Masjid Al-Kautsar tidak bersumber dari anggaran belanja APBD. Pembiayaannya disebut dari CSR BJB Cabang Cirebon, BUMD, dan para donatur lainnya.
Dimulainya pembangunan masjid satu lantai dengan desain modern itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, Jumat (17/3/2023). Kegiatan itu turut dihadiri Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cirebon KH Jaelani Said, yang memimpin doa untuk kelancaran pembangunan Masjid Al-Kautsar.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menjelaskan, sebelumnya di Balai Kota Cirebon ada bangunan masjid. Namun, bangunannya terdampak pembangunan gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon setinggi delapan lantai. Secara fungsi, masjid tersebut dipindah ke lantai dasar gedung Setda.
“Kita ingin mengembalikan fisik masjid dan fungsinya, seperti yang sebelumnya memang ada di Balai Kota,” kata Azis, yang merupakan ketua panitia pembangunan Masjid Al-Kautsar.
Karena itu, Azis mendorong pembangunan Masjid Al-Kautsar. Terlebih tahun ini merupakan tahun terakhir masa jabatan Azis sebagai wali kota Cirebon. “Ketika saya awal masuk ke Balai Kota, ada masjid secara fisik dan fungsinya. Maka ketika saya akan mengakhiri masa pengabdian, ini harus mengembalikan kehadiran masjid tersebut,” ujar dia.
Menurut Azis, pembangunan Masjid Al-Kautsar sudah direncanakan sejak lama. Namun, baru bisa terealisasi tahun ini. Azis pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pihak yang mendukung pembangunan Masjid Al-Kautsar. “Semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua dan Allah senantiasa meridhai,” ujar Azis.