Sabtu 18 Mar 2023 07:13 WIB

Kandas di All England, Gregoria Mariska Akui Sering Ragu Saat Adu Reli Lawan Chen Yu Fei

Gregoria Mariska dihentikan pemain China Chen Yu Fei dengan skor 22-24, 21-23.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Gregoria Mariska Tunjung saat beraksi di All England 2023.
Foto: Dok Humas PBSI
Gregoria Mariska Tunjung saat beraksi di All England 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia di All England 2023, Gregoria Mariska Tunjung, akhirnya kandas pada babak perempat final, Jumat (17/3/2023). Ia dihentikan pemain China Chen Yu Fei dengan skor 22-24, 21-23 dalam waktu 56 menit di Utilita Arena, Birminghham, Inggris.

Salah satu faktor kekalahannya, menurut dia, karena rasa ragu saat reli atau adu pukulan. "Saat adu reli, saya banyak ragu-ragu. Beberapa kali Chen Yu Fei lebih berani dengan senjata-senjatanya terutama di poin akhir. Memang, dia terlihat lebih tenang," ujar Gregoria Mariska dalam keterangan tertulis PBSI.

Baca Juga

Terlepas dari itu ia bersyukur karena bisa mencapai target berlaga di All England 2023 hingga perempat final. Ia mengaku sangat gembira bisa bermain melawan Chen Yu Fei lagi setelah terakhir bertemu di World Tour Finals, tahun lalu.

Menurut dia, menjadi satu kesenangan tersendiri bisa menghadapi pemain yang rankingnya jauh di atasnya. Chen Yu Fei tercatat berada di peringkat empat dunia, sementara Gregoria Mariska di posisi 14. "Karena selain bisa melawan mereka di lapangan, juga saya bisa belajar banyak," ujarnya.

Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini menambahkan, secara keseluruhan senang dengan permainannya meskipun ia tetap merasa kurang puas. "Saya sebenarnya ingin membuat kejutan seperti yang saya bilang kemarin," kata dia.

Di bawah pelatih baru Indra Wijaya, Gregoria Mariska bertekad terus tampil konsisten. "Saya ingin lebih konsisten di setiap pertandingan, seperti pemain-pemain top di tunggal putri lainnya. Saya tidak mau berpikir panjang dulu, dari diri saya mau maksimal di setiap pertandingan yang diikuti," ujarnya. 

Walau demikian, dia telah menetapkan target agar bisa bermain di Olimpiade tahun depan. Ia berharap permainnya bisa stabil dan hasilnya bagus terus sehingga ia berhak lolos ke Paris 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement