REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utamakanlah adab ketika berziarah. Terlebih ketika berziarah kubur ke makam para wali Allah. Salah satu adabnya adalah mengucapkan salam ketika telah berada di area makam para wali Allah tersebut.
Para ulama menganjurkan ketika memasuki area makam para wali Allah untuk membacakan qasidah Salamullahi ya Sadah sebagai salam kepada para wali yang diziarahi. Selain itu, sebagai bentuk takzim dan penghormatan kepada para wali. Melalui wasilah para wali Allah, seseorang yang berziarah berharap limpahan keberkahan dari Allah SWT.
Qasidah ini merupakan karya Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad. Qasidah Salamullahi ya Sadah selain berisi ucapan salam penghormatan juga mengandung doa di dalamnya.
سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ , مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ , عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ , قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ, تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا , بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ, فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا , عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ, فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ, فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ, سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ, وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ, فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا, إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ, عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى, مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ, عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ, تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ, سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم, وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ, وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا , وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ, عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا, وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ
Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailahlah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu. Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat Ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu. Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafa’ati dan menyelamatkan kita.