REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia jasa pembayaran, Visa Worldwide Indonesia (Visa), merespons positif pengembangan kartu kredit menggunakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Inisiatif pemerintah tersebut dinilai dapat meningkatkan transaksi pembayaran secara elektronik.
"Kami mengapresiasi dan mendukug usaha pemerintah untuk melakukan digitalisasi pembayaran terutama di segmen korporasi," kata Presiden Direktur Visa Worlwide Indonesia Riko Abdurrahman kepada Republika, Selasa (21/3/2023).
Riko mengatakan, pihaknya tidak khawatir imbauan pemerintah untuk menggunakan kartu kredit GPN akan menggerus transaksi di Visa. Menurut Riko, pangsa pasar di segmen korporasi domestik masih sangat besar dengan potensi mencapai 3,2 triliun dolar AS.
Dari total tersebut, lanjut Riko, penetrasi terhadap konsumsi korporasi masih sangat kecil yaitu kurang dari satu persen. Angka tersebut bahkan jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi ritel yang penetrasinya sudah mencapai delapan persen.
"Semua pemain akan kenyang dengan kue yang segini besar. Dengan adanya kartu kredit GPN diharapkan akan mempercepat penetrasi di segmen korporasi," kata Riko.
Menurut Riko, Visa siap mendukung pemerintah mengembangkan program-program terkait transaksi pembayaran khususnya dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui para ahli di Visa. Pasalnya, Visa telah memiliki pengalaman dengan berbagai perbankan yang menjadi kliennya.
Riko optimistis, transaksi pembayaran melalui Visa akan terus meningkat pada tahun ini. Optimisme ini didukung pulihnya sektor perjalanan yang menjadi salah satu penopang transaksi di Visa. Riko melihat, transaksi yang berkaitan dengan perjalanan terus meningkat sejak pandemi Covid-19 mulai mereda.
"Kami mengharapkan total transaksi tahun ini sudah jauh lebih tinggi daripada 2019 saat sebelum Covid-19," kata Riko.