Kamis 23 Mar 2023 11:57 WIB

Senyawa Organik Penyusun DNA Ditemukan di Sampel Asteroid, Apa Artinya?

Semakin banyak bukti bahan penyusun kehidupan berasal dari luar angkasa.

Red: Partner
.
Foto: network /
.

Urasil dan<a href= Niasin ditemukan di sampel asteroid Ryugu. (JAXA/NASA)" />
Urasil dan Niasin ditemukan di sampel asteroid Ryugu. (JAXA/NASA)

ANTARIKSA -- Molekul organik terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan oleh misi Hayabusa2 milik Jepang. Misi tersebut meneliti dari asteroid dekat Bumi bernama Ryugu.

Sampel dikumpulkan dari dua lokasi berbeda di asteroid. Tim ilmuwan menemukan urasil, salah satu bahan penyusun RNA, serta vitamin B3, atau niasin (kofaktor kunci untuk metabolisme organisme hidup).

Urasil merupakan salah satu nukleobase atau senyawa yang mengandung nitrogen. Urasil merupakan salah satu dari lima nukleobase dalam DNA dan RNA. DNA dan RNA sendiri dikenal sebagai molekul yang mengandung informasi genetik yang penting untuk sel-sel organisme hidup.

Misi Hayabusa2

Misi Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengumpulkan satu sampel dari permukaan asteroid pada Februari 2019. Misi itu kemudian menembakkan "peluru" tembaga ke asteroid untuk membuat kawah selebar 10 meter.

Sampel dikumpulkan dari kawah ini pada Juli 2019. Selanjutnya, pesawat luar angkasa Hayabusa2 terbang melewati Bumi dan menurunkan sampelnya di Australia pada Desember 2020.

Dalam analisis sebelumnya, para peneliti mendeteksi asam amino dan molekul lain dalam sampel Ryugu. Urasil dan niasin juga ditemukan di meteorit yang mendarat di Bumi.

Ryugu merupakan asteroid kaya karbon berbentuk berlian dengan lebar sekitar 1 kilometer. Hayabusa2 adalah misi pertama yang mengembalikan sampel bawah permukaan dari asteroid ke Bumi.

"Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan nukleobasa dan vitamin dalam meteorit kaya karbon tertentu, tetapi selalu ada pertanyaan tentang kontaminasi oleh paparan lingkungan Bumi," kata penulis studi utama Yasuhiro Oba, profesor di Universitas Hokkaido di Jepang, dalam sebuah pernyataan.

Pesawat ruang angkasa Hayabusa2 mengumpulkan dua sampel langsung dari asteroid Ryugu dan mengirimkannya ke Bumi dalam kapsul tertutup. Dengan demikian kontaminasi dapat dicegah.


Blok bangunan kehidupan di luar angkasa

Para peneliti menemukan molekul organik itu ketika merendam partikel yang dikumpulkan dari Ryugu dalam air panas. Para ilmuwan menganalisis hasilnya menggunakan metode pengamatan yang berbeda, seperti kromatografi cair dan spektrometri massa.

Tim mendeteksi jejak urasil, niasin, dan senyawa organik lain yang mengandung nitrogen.

“Molekul biologis lain juga ditemukan dalam sampel, termasuk pilihan asam amino, amina, dan asam karboksilat, yang masing-masing ditemukan dalam protein dan metabolisme,” kata Oba.

Temuan dari sampel Ryugu sejauh ini menambah bukti yang semakin banyak bahwa bahan penyusun kehidupan berasal dari luar angkasa. Blok penyusun kehidupan ini awalnya dikirim ke Bumi miliaran tahun yang lalu oleh meteorit.

Molekul-molekul tersebut kemungkinan awalnya terbentuk melalui reaksi fotokimia dalam es di luar angkasa bahkan sebelum tata surya kita ada.

Analisis komposisi asteroid

Konsentrasi molekul dalam dua sampel berbeda, tetapi kemungkinan besar karena paparan lingkungan luar angkasa yang keras.

Mungkin saja Ryugu pernah menjadi bagian dari benda langit yang lebih besar, seperti komet, sebelum hancur berkeping-keping akibat tabrakan dengan benda luar angkasa lainnya.

“Tidak diragukan lagi bahwa molekul penting secara biologis seperti asam amino dan nukleobase di asteroid/meteorit telah diberikan ke Bumi,” kata Oba.

Mungkin juga bahwa ketika asteroid menabrak planet lain di tata surya kita, asteroid ini membawa beberapa bahan penyusun kehidupan yang sama.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa keberadaan bahan-bahan tersebut secara langsung mengarah pada kemunculan atau keberadaan kehidupan di luar bumi, tetapi setidaknya komponennya seperti asam amino dan nukleobasa mungkin ada di mana-mana di luar angkasa,” kata Oba.

Sekarang, para peneliti ingin mengetahui seberapa umum molekul-molekul ini di asteroid. Untungnya, sampel dari asteroid lain bernama Bennu akan dikirim ke Bumi pada bulan September oleh NASA Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer, atau pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx.

Studi tersebut diterbitkan di jurnal Nature Communications.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement