Kamis 23 Mar 2023 21:38 WIB

Kementerian Investasi Dukung Pengembangan Pabrik Berkonsep Hijau

Inovasi itu diharapkan jadi contoh bagi perusahaan lain mencapai emisi nol karbon.

Logo BKPM. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) mendukung pengembangan pabrik berkonsep hijau (green factory) sebagai upaya pengurangan emisi karbon.
Foto: BKPM
Logo BKPM. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) mendukung pengembangan pabrik berkonsep hijau (green factory) sebagai upaya pengurangan emisi karbon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) mendukung pengembangan pabrik berkonsep hijau (green factory) sebagai upaya pengurangan emisi karbon.

Dukungan itu dikatakan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menanggapi pembangunan pabrik baru salah satu produsen cat di kawasan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang menerapkan konsep pabrik hijau sehingga mengurangi emisi karbon hingga tujuh persen. "Kami berharap inovasi tersebut bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam upaya mencapai emisi nol karbon di Indonesia pada tahun 2060," ujar Nurul Ichwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Baca Juga

Sebelumnya produsen cat Mowilex Indonesia siap melakukan pengurangan emisi karbon hingga tujuh persen melalui pembangunan pabrik berkonsep hijau di Cikande, Kabupaten Serang, Banten yang telah diresmikan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan.

Direktur PT Mowilex Indonesia Novita Tjahjadi mengatakan, gedung pabrik berkonsep hijau dilengkapi dengan teknologi mesin produksi terbaru, pengolahan air tanpa limbah, dan dan pengujian di laboratorium luar ruangan untuk memproduksi dan menguji cat berkualitas tinggi. Selain itu, tambahnya, perusahaan juga beralih dari menggunakan forklift versi diesel menjadi forklift versi elektrik.

"Kami bangga hal ini mampu memberikan dampak positif yaitu mengurangi konsumsi karbon, kami akan memastikan seluruh kegiatan kami selalu berbasis lingkungan untuk melindungi konsumen," ujar Novita.

Menurut Novita, perusahaan tidak lagi menggunakan timbal pada cat kayu dan besi mulai 2019 sehingga netral dari karbon dan selalu memastikan mengedukasi konsumen serta toko untuk menjual produk tanpa timbal. Selain itu, perusahaan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menanam 50.000 pohon mangrove yang akan melindungi garis pantai dan menangkap karbon.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement