Jumat 24 Mar 2023 06:17 WIB

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

Pada 9 Ramadhan 1364 Hijriyah, Indonesia menyatakan kemerdekaan.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
Foto: network /Ani Nursalikah
.

Para pekerja memasang gambar-gambar presiden pertama RI<a href= Sukarno di Jl Sukarno, Kota Bandung. Dekorasi tersebut berkaitan dengan peringatan Pidato Bung Karno yang akan digelar di Gedung Merdeka, Rabu 1 Mei 2016. Sukarno Pilih tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab? Foto: Republika/Edi Yusuf" />
Para pekerja memasang gambar-gambar presiden pertama RI Sukarno di Jl Sukarno, Kota Bandung. Dekorasi tersebut berkaitan dengan peringatan Pidato Bung Karno yang akan digelar di Gedung Merdeka, Rabu 1 Mei 2016. Sukarno Pilih tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab? Foto: Republika/Edi Yusuf

MAGENTA -- Bagi bangsa Indonesia, bisa dibilang bulan Ramadhan memiliki maklna tersendiri. Hal ini karena pada 9 Ramadhan 1364 Hijriyah atau 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Indonesia menyatakan kemerdekaan yang ditandai pembacaan teks proklamasi oleh presiden pertama Sukarno.

Sehari sebelum memproklamirkan kemerdekaan, Sukarno begadang di rumah Laksamana Maeda setelah pulang dari Rengasdengklok. Dikutip dari buku Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi (2007) karangan Suhartono Pranoto, pada malam itu Sukarno dan Mohammad Hatta menyantap makan sahur dengan nasi goreng, roti telur, dan ikan sarden.

Esoknya, dua jam sebelum naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Sukarno masih terbaring lunglai di kamarnya. "Pating greges (sakit semua)," kata Sukarno saat itu.

Sukarno sebenarnya sudah disarankan oleh dokter pribadinya untuk memperbanyak istirahat karena ia terserang gejala malaria tertiana. Sukarno juga dilarang berpuasa karena harus minum obat. Tapi, Sukarno tetap memilih hadir dan berdiri di hadapan rakyat dan tidak memedulikan kondisi tubuhnya yang masih terbilang lemah.


“Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan Tanah Air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya,” kata Sukarno dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik (2011) tulisan Marwati Djoened.

Bung Karno dan Bung Hatta pada peristiwa pembacaan teks proklamasi di hari Jumat, pukul 10.00 pada 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur, Jakarta. Foto: Arsip Nasional
Bung Karno dan Bung Hatta pada peristiwa pembacaan teks proklamasi di hari Jumat, pukul 10.00 pada 17 Agustus 1945 di Jl Pegangsaan Timur, Jakarta. Foto: Arsip Nasional

Sukarno membatalkan puasa karena ia harus disuntik cairan Chinine-urethan intramusculair dan meminum pil brom chinine. Setelah itu Sukarno sempat kembali tertidur. Pada pukul 09.00 WIB, Sukarno terbangun dan dengan berpakaian rapi putih-putih, ia menyambut kedatangan Bung Hatta.

Kemudian, tepat pukul 10.00 WIB, Sukarno dengan gagah dan lantang membacakan teks proklamasi di teras kediaman rumahnya di Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. "Demikianlah, saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!” kata Sukarno di hadapan massa.

Baca juga:

On This Day: Bandung Lautan Api, Menolak Tunduk pada Penjajah

Niat Sholat Tahajud Lengkap dengan Doa, Istighfar, dan Keistimewaannya

Hanya Ada Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Siapa Saja?

On This Day: Berdirinya Serikat Dagang Belanda VOC

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/207180/sukarno-tak-puasa-ramadhan-saat-bacakan-teks-proklamasi-apa-sebab
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement